Ini yang Buat Donald Trump Yakin Kim Jong-un Segera Penuhi Janji Denuklirisasi

Meski sempat terkendala beberapa konflik kecil, Presiden Donald Trump tetap yakin bahwa Kim Jong-un segera penuhi janji denuklirisasi di Semenanjung Korea.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 10 Jul 2018, 14:22 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggapai tangan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un untuk bersalaman dalam pertemuan bersejarah di resor Capella, Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6). (AP Photo / Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington DC - Meski Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengatakan bahwa denuklirisasi Korea Utara akan "menjadi tantangan dalam beberapa dekade", namun Presiden Donald Trump mengaku tetap optimis bahwa Kim Jong-un akan menepati komitmen yang telah disepakati dalam pertemuan di Singapura, awal Juni lalu.

Setelah pertemuan bersejarah itu, Presiden Trump diketahui beberapa kali dengan berani menyatakan, bahwa AS dan Korea Utara telah mencapai hasil bersejarah.

Dikutip dari CNN pada Selasa (10/7/2018), Donald Trump juga mengatakan bahwa Korea Utara "tidak lagi menjadi ancaman nuklir", meski kedua belah pihak tidak memiliki kesepakatan di atas kertas tentang tenggat waktu pelaksanaannya.

Menurut beberapa pengamat, Presiden AS ke-45 itu disebut masih percaya bahwa dokumen yang ia dan Kim Jong-un tandatangani pada pertemuan di Singapura, memiliki kekuatan, yang ditunjukkan melalui jabat tangan erat kedua kepala negara di Capella Hotel Pulau Sentosa.

"Saya yakin bahwa Kim Jong-un akan menghormati 'kontrak' yang kami tanda tangani, dan yang lebih penting lagi, jabat tangan kami," kata Donald Trump pada Senin, 9 Juli 2018.

"Kami saling sepakat tentang denuklirisasi Korea Utara," Trump menegaskan.

Di sisi lain, Menlu Pompeo menjelaskan bahwa kunjungan terakhirnya ke Pyongyang pada akhir pekan lalu, telah menetapkan langkah-langkah "penciptaan solusi damai". Hal itu, menurutnya, merupakan sebuah proses yang akan melibatkan "perubahan mendasar dalam hubungan antara AS dan Korea Utara".

"(Proses) ini akan membawa Korea Utara masuk ke dalam komunitas bangsa-bangsa, yang nantinya juga akan memberi jaminan keamanan bagi negara bersangkutan," ujar Pompeo.

Ditambahkan oleh Pompeo bahwa Kim Jong-un telah menyatakan siap untuk denuklirisasi, sehingga pertanggungjawaban atas komitmen itu harus terus dipantau.

 

Simak video pilihan  berikut: 

 

 


AS Disebut Bertindak

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo tiba di Pyongyang pada Jumat pagi, (6/7/2018). Bersama delegasinya, Pompeo akan menemui Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (AFP)

Di Pyongyang, Mike Pompeo diketahui tidak bertemu dengan Kim Jong-un, melainkan melakukan pembicaraan dengan Kim Jong-chol yang kerap dipandang sebagai tangan kanan pemimpin Korea Utara.

Dalam pembicaraan yang berlangsung pada Jumat dan Sabtu lalu, kedua belah pihak kembali membahas tentang komitmen denuklirisasi.

Sehari usai Pompeo bertolak dari Pyonyang, media milik negara memuat pernyataan bahwa Amerika Serikat telah menentang semangat pertemuan di Singapura, dengan bertindak secara sepihak menekan Korea Utara.

"Kami telah mengantisipasi pihak AS akan datang dengan gagasan konstruktif, berpikir kami akan mengambil sesuatu sebagai balasan," kata pernyataan itu, memperingatkan "penyelesaian untuk denuklirisasi ... mungkin goyah".

"AS salah besar jika sampai pada tingkatan bahwa (Korea Utara) akan dipaksa untuk menerima putusan mereka, yang mencerminkan pola pikir gangster-nya," tulis laporan terkait.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya