Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pengalaman masa kecilnya mengenai keinginannya untuk memiliki keterampilan dan keahlian memanah.
Advertisement
Saat itu Joko Widodo (Jokowi) tinggal di Solo dan rumahnya relatif dekat sekali dengan Lapangan Manahan yang merupakan lokasi untuk latihan panahan.
Tiap hari Jokowi melewati lapangan itu dan melihat orang berlatih memanah. Akan tetapi, ia tidak bisa membeli yang namanya alat panahan karena orang tuanya tidak mampu membelikannya.
"Tapi betul-betul tiap hari saya melihat orang latihan memanah. Saya hanya bisa ngeliat, kalau jalan di situ kadang berhenti ngeliat mereka," kata Jokowi bercerita.
Joko Widodo baru bisa melakukan apa yang dia bayangkan semasa kecil ketika sudah menjadi presiden ketujuh RI.
"Setelah jadi presiden, saya baru bisa memanah. Ini patut saya syukuri. Alhamdulillah, bahwa yang saya bayangkan bisa saya lakukan setelah tua ini," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo pun giat berlatih panahan di bawah bimbingan pelatihnya, Muhammad Rizal Barnadi.
"Ya, tempat latihan memanah saya di sini. Dilatih di sini, targetnya di arah sana," kata Jokowi ketika bersilaturahmi dengan anggota komunitas dan klub panahan serta peserta Kejuaraan Panahan Bogor Open II 2018 di halaman belakang Istana Bogor.
Pria kelahiran 21 Juni 1961 itu mengungkapkan saat awal-awal latihan, anak panah yang dilepaskannya selalu meleset dari sasaran yang dituju.
"Awal-awal latihan di sini luput terus. Ya, inilah tempat saya dilatih memanah oleh guru saya, ya, Pak Rizal," kata Jokowi.
Tak gampang jadi atlet panahan
Suami dari Iriana itu pun mengaku tidak gampang menjadi atlet panahan yang andal. Joko Widodo mengaku sudah berlatih sekian lama, tapi peringkatnya tidak naik-naik.
"Saya sudah berlatih lama, sampai saat ini, levelnya enggak naik-naik. Sulit ternyata, tidak gampang," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo sempat mengikuti Kejuaraan Panahan Bogor Open I pada 2017. Saat itu ia benar-benar deg-degan karena dilihat orang banyak.
"Jangan-jangan enggak kena ini nanti sasarannya. Tapi, alhamdulillah, dapat nilai, dikit-dikit enggak apa-apa, tapi dapat nilailah, begitu," kata Jokowi.
Saat bersilaturahmi dengan komunitas dan klub panahan serta peserta Kejuaraan Panahan Bogor Open II 2018 di Istana Bogor, Sabtu (7/7), Presiden Joko Widodo meminta para atlet panahan meningkatkan prestasi dengan rajin berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi.
"Saya harap para atlet terus berlatih, anak-anak terus berlatih, terus ikut kompetisi sehingga Indonesia mendapatkan bibit-bibit muda yang menjadi jago-jago panahan, jadi atlet panahan yang andal bagi negara yang kita cintai ini," kata Jokowi.
Joko Widodo mengungkapkan rasa gembiranya bertemu dengan anggota komunitas atau klub pemanah dari berbagai daerah.
Ia pun mengatakan bahwa pembinaan terhadap atlet panahan harus dilakukan sejak usia dini agar lahir pemanah pemanah yang andal.
"Saya juga melihat di Asian Games 2018 nanti, target medali emas untuk panahan paling banyak. Insyaallah, betul-betul dapat emasnya paling banyak dari panahan," katanya.
Advertisement
Mempermudah regenerasi
Menurut dia, kalau pembinaan dimulai dari sejak kecil, usia dini, akan mempermudah regenerasi. "Bibit-bibit muda yang baik saya kira akan sangat mudah didapatkan untuk regenerasi pemanah untuk waktu yang akan datang," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi memberikan tiga jaket Asian Games 2018 kepada hadirin. Satu jaket berwarna merah diserahkan kepada wakil dari Papua.
Jaket merah itu merupakan jaket yang dipakai Jokowi saat acara itu. Dua jaket lainnya diberikan kepada hadirin yang berasal dari Semarang dan Palembang.
Presiden Jokowi juga memberikan hadiah sepeda kepada beberapa orang setelah berhasil menjawab pertanyaannya.
Sementara itu, Koordinator Kejuaraan Memanah Bogor Terbuka Rizal Barnadi mengatakan bahwa pada kejuaraan 2017, Presiden Jokowi menjadi salah satu peserta.
"Pada tahun lalu Bapak Presiden Jokowi ikut kejuaraan ini. Tahun ini diwakili dengan piala Bapak," kata Rizal.
Ia menyebutkan Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka II 2018 yang berlangsung 4-8 Juli 2018 diikuti 732 peserta.
Menurut dia, jumlah peserta kejuaraan pada 2018 meningkat dibanding 2017 yang sebanyak 600 peserta. Jumlah 732 peserta berasal dari 24 provinsi dan 102 klub panahan.
"Kami juga kedatangan pemanah dari Johor Malaysia. Saya berharap tahun depan akan makin banyak peserta kejuaraan ini," kata Rizal.
Ia juga mengatakan pihaknya terus berupaya memasyarakatkan olahraga itu.
"Sebagai pemanah, Presiden Jokowi juga bagian dari kami, komunitas pemanah. Mudah-mudahan ada kedekatan," katanya.
Ia juga berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga juga terus mengembangkan tempat-tempat latihan panahan berbagai daerah di Tanah Air.
"Beberapa daerah sudah memiliki tempat latihan panahan, saya berharap Bogor yang belum memiliki juga segera memilikinya," kata Rizal.