Cadangan Migas RI Bertambah 580 Juta Barel Setara Minyak

Untuk menjaga produksi dan meningkatkan cadangan migas, dilakukan kegiatan seperti survei, pengeboran, perawatan dan kerja ulang sumur

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Jul 2018, 18:28 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Cadangan minyak dan gas bumi (migas) Indonesia bertambah 580 juta barel ‎setara minyak (Barel Oil Equivalent Perday/BOEPD) pada semester pertama 2018. Kondisi ini merupakan hasil dari 26 rencana pengembangan lapangan atau plan of development (PoD) yang disetujui.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menjelaskan, rasio ‎penggantian cadangan migas atau reserve replacement ratio (RRR) pada Semester Pertama 2018 tercatat 148 persen. ‎Hal ini membuat cadangan migas Indonesia bertambah menjadi 580 juta barel setara minyak.

Penggantian cadangan migas tersebut berasal dari 26 proyek yang POD telah ditandatangani. Namun, dia memastikan cadangan migas yang ada tidak bertahan lama karena diproduksi terus.

Sampai akhir 2018 diperkirkan hanya mencapai 74 persen. ‎"Meski pertengahan tahun tinggi tapi di akhir tahun akan menurun. Tapi per semester I, capaiannya 148 persen," kata Amien, seperti dikutip, di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Untuk menjaga produksi dan meningkatkan cadangan, dilakukan kegiatan seperti survei, pengeboran, perawatan dan kerja ulang sumur. Realisasi survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 237 kilometer (km) atau 4 persen dari target rencana kerja dan anggaran (WP&B) yang sepanjang 4.666 km.

Seismik tiga dimensi (3D) terealisasi seluas 1.541 kilometer persegi (km2) dari target 5.382 km2 atau sekitar 26 persen dari target.

Untuk sumur eksplorasi yang telah dilakukan 11 sumur dari rencana 104 sumur atau terealisasi 10 persen. Sumur pengembangan dari rencana 289 sumur dibor 129 sumur atau terealisasi 45 persen.

Sedangkan kerja ulang, dari target 637 sumur terealisasi 324 sumur atau 51 persen dan perawatan sumur dari rencana 56.184 dilaksanakan 31.151 kegiatan atau terealisasi 55 persen.


Investasi Pencarian Migas RI Tak Capai Target

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, SKK Migas mencatat investasi kegiatan pencarian migas mencapai USD 3,9 miliar sepanjang semester I 2018, atau sekitar 27 persen dari target.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, ‎dalam rencana kerja anggaran (Work Plan and Budget/WPNB) investasi hulu migas ditargetkan USD 14,2 miliar. "Investasi USD 3,9 miliar atau baru sekitar 27 persen dari target," kata Amien pada 5 Juli 2018.

Melihat kondisi ini, Amien memprediksi investasi hulu migas tahun ini diperkirakan tidak menc‎apai target yaitu hanya 78 persen atau USD 11,1 miliar. Amien mengungkapkan, tidak tercapainya investasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya proyek yang mengalami keterlambatan pengadaan ‎sehingga proyek tidak tidak bisa berjalan.‎

"Target investasi penyebabnya banyak ya, macam-macam seperti diketahui kalau misalnya dari lapangannya tertunda cadangannya ada tapi penyiapannya tertunda realisasi investasi tertunda," tuturnya.

Dari realisasi investasi hulu migas sebesar USD 3,9 miliar‎, kegiatan yang dilakukan di antaranya survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 237 kilometer (km) atau 4 persen dari target rencana kerja dan anggaran (WPnB) yang sepanjang 4.666 km.

Seismik tiga dimensi (3D) terealisasi seluas 1.541 kilometer persegi (km2) dari target 5.382 km2 atau sekitar 26 persen dari target. Untuk sumur eksplorasi ditajak 11 sumur dari rencana 104 sumur atau terealisasi 10 persen. Sumur pengembangan dari rencana 289 sumur dibor 129 sumur atau terealisasi 45 persen.

Sedangkan kerja ulang, dari target 637 sumur terealisasi 324 sumur atau 51 persen dan perawatan sumur dari rencana 56.184 dilaksanakan 31.151 kegiatan atau terealisasi 55 persen. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya