Gara-Gara Selang, Toyota Innova dan Fortuner Kena Recall

Di India, Toyota mengumumkan recall atau penarikan kembali untuk Innova Crysta dan Fortuner versi mesin bensin.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2018, 10:08 WIB
Toyota Kijang Innova terbaru.

Liputan6.com, New Delhi - Di India, Toyota mengumumkan recall atau penarikan kembali untuk Innova Crysta dan Fortuner versi mesin bensin.

Melansir motorbeam, recall ini lantaran adanya isu pada saluran selang. Hal ini karena ditemukan adanya selang pengembalian bahan bakar salah disambungkan ke selang tabung.

Sehingga, kesalahan tersebut dapat menyebabkan kebocoran bahan bakar dari tabung saat tangki bahan bakar penuh.

Kendaraan yang mendapatkan status recall ini adalah produksi periode 21 Juli 2016 hingga 22 Maret 2018, baik Innova maupun Fortuner.

Toyota mengatakan, konsumen kedua kendaraan andalannya tersebut akan segera dihubungi. Perusahaan akan mengganti komponen yang terdampak secara gratis.

Baik Innova dan Fortuner dibekali mesin mulai 2.7L Dual VVT-i bensin yang menghasilkan tenaga 163 Tk dan torsi 245 Nm. Pilihan transmisi keduanya adalah manual 5-percepatan yang setara dengan matik 6-percepatan.

Sumber : Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Recall, Kualitas Buruk vs Tanggung Jawab Produsen

Penarikan kembali untuk perbaikan atau yang biasa disebut recall kerap terjadi pada produk otomotif. Umumnya, recall dilakukan terdapat komponen yang tidak bekerja sempurna sehingga berpotensi membahayakan pengguna kendaraan.

Atas kasus ini biasanya produsen akan bertanggung jawab dengan mengumumkan produk yang terdampak recall dan memanggil konsumen ke bengkel resmi untuk penggantian komponen yang bermasalah tanpa memungut biaya.

 

 

 

Di luar negeri, kampanye recall seperti ini biasa terjadi dan pabrikan tidak malu-malu mengumumkan sebagai bentuk tanggung jawab mereka sebagai pembuat kendaraan.

Di Indonesia, recall menjadi stigma lantaran dianggap sebagai kualitas buruk dari suatu produk. Tak heran jika ada produk yang terkena recall maka akan dicap sebagai produk gagal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya