Golkar: Menteri yang Jadi Caleg Disarankan Mundur

Golkar punya perwakilan dua orang menteri di kabinet, apakah mereka akan menjadi caleg?

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2018, 12:25 WIB
Bambang Soesatyo tiba untuk memberikan keterangan ke kepada wartawan perihal ketua DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/1). Bambang Soesatyo akan menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus dugaan korupsi E-KTP. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Koordinator bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo menyarankan menteri yang ingin mendaftarkan menjadi calon legislatif (caleg) agar mundur. Menurut dia, menteri yang maju menjadi caleg harus mempertimbangkan aspek etika.

"Golkar sendiri menyarankan bagi menteri yang mau nyaleg harus mundur. Karena ini bicara moralitas dan politik," kata Bamsoet usai menghadiri acara Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Presiden Jokowi beberapa waktu lalu memberi lampu hijau bagi para menteri maju menjadi caleg. Ia hanya meminta mereka cuti saat kampanye.

Bagi Bamsoet, bila bila menteri menjadi caleg akan muncul benturan kepentingan. Ia menilai para menteri yang seharusnya fokus untuk bekerja dan menyelesaikan masa jabatannya.

"Soal menteri nyeleg yang mau nyaleg walaupun Presiden memberikan lampu hijau dan cuti berbenturan pada moralitas para Menteri," papar Bamsoet.

Golkar punya dua menteri di kabinet. Mereka adalah Menteri Sosial Idrus Marham serta Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

"Kebetulan Idrus Marham dan Airlangga Hartanto tidak nyaleg," ungkap Bamsoet.

Reporter: Intan Umbari Prihatin 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya