Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mendukung perkembangan 'sociopreneur', Kapal Api bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (BEKRAF) mengajak generasi muda Indonesia untuk bergabung dalam Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu.
Program Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu adalah wadah bagi anak muda yang mempunyai ide bisnis yang berorientasi profit namun juga mempunyai dampak yang positif bagi lingkungan sekitar. Ide bisnis terbaik dapat didaftarkan melalui website www.secangkirsemangat.id mulai 01 Juni - 30 September 2018.
Advertisement
Group Brand Manager Kapal Api, Johnway Suwarsono mengatakan anak muda yang mempunyai ide dan semangat sociopreneurship untuk bergabung dalam gerakan secangkir semangat #buatnyatatujuanmu.
“Kapal Api menyediakan wadah bagi anak muda berjiwa sociopreneur agar berani membuat nyata tujuannya lewat mentoring sepanjang program, hingga mampu membuat protoype yang siap dipresentasikan kepada juri. Di akhir periode program bulan Februari 2019 mendatang, peserta dengan nilai kompetitif terbaik akan ditetapkan sebagai pemenang,“ ujar Johnway.
Sementara itu, Kepala BEKRAF, Triawan Munaf mengatakan gelombang kebangkitan sociopreneurship menjadi tanda pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadi salah satu solusi bagi persoalan sosial ekonomi bangsa.
“Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar ke-8 di dunia dan menguasai lebih dari 50% angkatan kerja di ASEAN. Pertumbuhan ekonomi kreatif yang terus meningkat akan menjadikan ekonomi Indonesia menempati posisi ke-4 terbesar di dunia pada tahun 2050 nanti,” ungkap Kepala BEKRAF, Triawan Munaf.
Nantinya, 50 ide bisnis terbaik akan dipilih oleh dewan juri yang terdiri dari Triawan Munaf, Veronica Colondam, dan Yoris Sebastian.
Bimbingan
Setelah tahap tersebut, para finalis akan melalui tahap mentoring. Mereka akan dibimbing oleh pelaku sociopreneurship dan pelaku kreatif, seperti Iwet Ramadhan (founder JKT Creative), Leonard Theosabrata (founder Industri Makerspace), dan Helga Agustina (Founder Burgreens).
Salah satu mentor, pendiri JKT Creative, Iwet Ramadhan mengatakan, untuk menjadi seorang sociopreneur, generasi muda harus mempunyai critical thinking yang baik, yaitu kemampuan untuk melihat permasalahan – permasalahan sosial yang ada di lingkungannya.
Iwet merupakan sosok sociopreneur yang telah berhasil memberdayakan ibu – ibu rumah tangga di kawasan rumah susun, seperti di Pulo Gebang, Marundah, Pesakih, dan Flamboyan Rawa Bebek.
Modal selanjutnya adalah kemampuan untuk melihat kebutuhan pasar, baru kemudian menyusun business plan agar usaha yang dijalankan bisa menghasilkan keuntungan.
“Hal tersebut memang tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa. Karena itu, mentoring menjadi sangat penting. Hal ini lah yang menjadi keunggulan program Gerakan Secangkir Semangat #buatnyatatujuanmu dimana generasi muda akan dibimbing sampai ide bisnis sosialnya dapat benar benar berjalan,” ujar Iwet.
(*)