Gunung Sampah di Kota Malang Longsor, Pemulung Tertimbun

Pencarian tubuh korban menggunakan alat sederhana lantaran kondisi TPA Supit Urang Kota Malang tak memungkinkan menggunakan alat berat.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Jul 2018, 22:33 WIB
Tim SAR sejak siang hingga sore mencari tubuh korban yang tertimbun longsoran sampah di TPA Supit Urang Kota Malang. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Agus, seorang pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Kota Malang, Jawa Timur, tertimbun longsoran gunungan sampah. Sampai malam ini, tubuhnya belum ditemukan sehingga belum bisa dipastikan masih hidup atau sudah meninggal dunia.

Luas TPA Supit Urang sendiri mencapai 32 hektare dengan volume sampah yang masuk mencapai 500 ton per hari. Agus merupakan satu di antara 200 pemulung yang saban hari bekerja di tempat pembuangan sampah terbesar di Kota Malang.

Miskan, rekan korban yang selamat dari musibah itu menuturkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di sisi selatan, tepat di lereng gunungan sampah saat sebagian besar rekan–rekan pemulung lainnya beristirahat.

"Saat itu hanya saya dan Agus masih bekerja di bawah lereng itu. Tiba-tiba tanah terasa bergerak, saat mendongak ke atas gunungan sampah jatuh ke bawah,” ujar Miskan di Malang, Rabu (11/7/2018).

Miskan berada sekitar 10 meter dari korban dengan posisi sedikit lebih di atas. Ia bisa menancapkan ganco untuk mempertahankan diri agar tak jatuh akibat tertimpa sampah. Sedangkan Agus, tampak olehnya berusaha menyelamatkan diri, tapi gagal menghindar.

“Beberapa menit setelah itu saya ke tepi. Agus sudah tak tampak saat saya tengok ke lokasi itu,” ujar Miskan.

Saking banyaknya sampah yang longsor, pohon–pohon bambu turut tumbang. Sungai yang berjarak sekitar 100 meter juga tertutup longsoran limbah domestik itu.

Beruntung, istri dan menantu korban yang juga bekerja sebagai pemulung di TPA Supit Urang tak di lokasi kejadian.

"Saat musibah itu, istri dan menantu Agus ada di lokasi yang lain. Mereka ini warga Dampit, Kabupaten Malang yang mengontrak rumah di dekat TPA," ucap Miskan.


Zona Rawan

Tim SAR kesulitan menemukan tubuh korban yang tertimbun longsoran sampah di TPA Supit Urang Kota Malang. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Petugas TPA Supit Urang dibantu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang segera menyisir lokasi kejadian.

Tim gabungan itu hanya menemukan keranjang sampah milik korban. Sedangkan, tubuh korban sampai malam ini belum juga ditemukan.

"Kondisi di tempat ini tak memungkinkan mencari korban dengan alat berat. Hanya bisa memakai alat konvensional, itu juga harus hati–hati," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Supit Urang, Turut Setiadi.

Ia menyebut beberapa kali terjadi gunungan sampah di tempat pembuangan akhir itu longsor. Tapi, peristiwa yang sampai menelan korban adalah kali pertama ini. Pencarian akan terus dilakukan, memetakan titik lokasi kejadian tersebut.

Plt Wali Kota Malang, Sutiaji yang mengunjungi lokasi kejadian mengatakan, peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.

"Harus segera dipetakan mana zona rawan yang tak boleh ada pemulung bekerja. Keselamatan lebih utama," ujar Sutiaji.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya