Liputan6.com, Bandung Budaya menabung masyarakat Indonesia terbilang cukup rendah bila dibandingkan dengan negara Asia lain. Fakta ini tercermin dari rendahnya marginal propensity to save atau keinginan untuk menabung masyarakat, meskipun produk domestik bruto (PDB) meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2015 rasio tabungan terhadap PDB hanya sebesar 34,8 persen. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Tiongkok yang mencapai 49 persen atau Filipina sebesar 46 persen.
Advertisement
Padahal, Indonesia memiliki jumlah penduduk sangat banyak. Jumlah ini seharusnya dapat menjadi salah satu kekuatan bagi industri jasa keuangan nasional dalam meningkatkan rasio porsi tabungan.
Menyikapi fakta tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggagas program nasional berupa tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) pada 2015. Tujuannya adalah untuk membangun serta membentuk budaya gemar menabung sejak usia dini.
Bank bjb kemudian hadir sebagai salah satu perbankan yang pertama kali mendukung dan memperkenalkan tabungan SimPel kepada masyarakat. Keterlibatan bank bjb merupakan bukti dukungan terhadap program pemerintah terkait inklusi keuangan berkelanjutan.
"Kami berharap bjb dapat menjadi salah satu bagian yang turut memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa. Menjadikan kegiatan menabung bukan hanya sebagai kewajiban, melainkan kebutuhan atau bahkan gaya hidup," ujar Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan, beberapa waktu lalu.
Adaptasi produk kemudian dilakukan sesuai dengan keadaan dan karakteristik pelajar. Tujuannya agar SimPel dapat menarik keinginan pelajar untuk menabung di bank, mulai dari tingkat pendidikan TK hingga SMA atau SMK.
Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah dengan memberikan kemudahan dalam persyaratan pembukaan rekening dengan setoran awal hanya Rp 5.000. Fitur menarik lain dihadirkan melalui nama rekening atas nama pelajar meski belum memiliki KTP.
"Kami terus memberi stimulasi kepada para pelajar untuk gemar menabung. Karena menabung dapat memberikan banyak manfaat sebagai investasi dan persiapan di masa depan,” ucap Ahmad.
Terlebih lagi, SimPel tidak memberikan bunga kepada nasabah. Sebagai gantinya, bank bjb memberikan reward yang sangat menarik kepada nasabah pelajar. Misalnya, pemberian reward kepada pelajar yang paling rajin menabung.
Adapun mekanisme pembukaan rekening adalah dengan mengisi formulir di kantor bank bjb dan menyertakan Kartu Pelajar sebagai KTP. Formulir tersebut ditandatangani oleh orangtua dan anak sebagai nasabah pelajar.
Untuk lebih mendekatkan SimPel dan meningkatkan minat pelajar untuk menabung, bank bjb telah bekerja sama dengan beberapa pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setempat di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Selain SimPel, bank bjb juga memiliki produk tabungan bjb Tandamata My First yang diperuntukan bagi anak berusia di bawah 17 tahun. Persyaratan yang harus dilengkapi juga terbilang mudah, yakni menyerahkan dokumen berupa KTP orangtua dan akta kelahiran anak beserta setoran awal senilai Rp 50.000.
Keunggulan utama dari bjb Tandamata My First adalah bebas biaya administrasi bulanan tabungan dan kartu ATM. Selain itu, pembuatan kartu perdana serta tarik tunai di seluruh ATM di Indonesia juga gratis.
Tabungan bjb Tandamata My First juga menggunakan nama nasabah anak dengan desain karakter yang menarik. Dengan begitu, diharapkan anak dapat merasa bangga serta memberikan semangat untuk terus meningkatkan saldo tabungan.
Dalam mengenalkan dan meningkatkan jumlah nasabah tabungan bjb Tandamata My First, bank bjb mengadakan beragam kegiatan yang melibatkan pelajar. Salah satunya adalah melalui kompetisi bjb Soccer Festival dan bjb Futsal Championship.
Peserta pelajar yang berasal dari tingkat pendidikan SD hingga SMA dalam kedua kompetisi tersebut telah lebih dulu diberikan persyaratan untuk membuka tabungan bjb Tandamata My First.
"Jadi peserta harus lebih dulu membuka tabungan bank bjb Tandamata My First dengan saldo minimal Rp 200.000. Jadi, tabungan dapat dilanjutkan dan tidak dikenai biaya pendaftaran," kata Ketua Bidang Olahraga bjb Club, Hendi Heryawan.
Kepedulian bank bjb dalam mengenalkan dan menggiatkan kembali semangat menabung di kalangan pelajar tersebut sejalan dengan tujuan bisnis untuk meraih number of account dan dana pihak ketiga. Mengingat kalangan pelajar merupakan salah satu target pasar bank bjb.
"Selain itu juga diharapkan dapat meningkatan brand awareness serta corporate image bank bjb kepada masyarakat sebagai bank yang peduli terhadap bidang olahraga dan kegiatan positif para generasi muda," ujar Pemimpin Grup Marketing Communication Corporate Secretary Division bank bjb, Susie Permatasari.
(PR)