Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan membeberkan pembicaraan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa lalu. Menurutnya, dua petinggi partai itu sempat membicarakan skenario jika Airlangga tak dipilih Jokowi sebagai cawapres.
"Diskusi-diskusi tentang itu (skenario tak jadi cawapres Jokowi) sangat terbuka kemarin untuk melihat perkembangan yang ada," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, dalam pertemuan itu keduanya saling bertukar informasi. Namun, sampai saat ini ia menilai Golkar maupun Airlangga masih memiliki semangat untuk menjadi bagian dari koalisi Jokowi.
"Dan saya kira Golkar masih bersemangat bahwa dia bagian dari itu (koalisi Jokowi). Begitu juga partai-partai lain yang berkoalisi di situ. Sehingga kami bertukar informasi," ungkap Hinca.
Anggota Komisi III DPR ini juga membenarkan Airlangga sempat mengajak Demokrat untuk bergabung dengan koalisi Jokowi. Namun, kata dia, dari pertemuan itu belum ada suatu keputusan. Mereka hanya menjadwalkan pertemuan lagi jelang pendaftaran capres-cawapres pada 4 Agustus mendatang.
"Tapi kan dengan Pak Prabowo juga berkomunikasi, begitu juga kemungkinan (poros) ketiga. Di ujung kami bersepakat akan ada pertemuan lagi jelang tanggal 4 Agustus. Salah satu yang dibahas, kapan sih pasangan itu akan diumumkan," ucap Hinca.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tetap Dukung Jokowi
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan partainya konsisten mendukung Presiden Jokowi maju di Pilpres 2019. Hal itu ia katakan untuk menepis spekulasi setelah Airlangga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 10 Juli 2018.
"Spekulasi silaturahmi antarpimpinan partai itu suatu hal yang biasa karena kita kan antarpimpinan partai suasana cair. Kemudian, posisi Partai Golkar itu sudah final. Sudah diputus dalam rapimnas dan munas dan bahkan Partai Golkar yang paling awal mendukung Pak Jokowi," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement