Mengenal Lalu M Zohri, Juara Dunia Lari 100 Meter Asal NTB

Lalu Muhammad Zohri merebut emas nomor 100 meter Kejuaraan Atletik Dunia U-20.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Jul 2018, 13:30 WIB
Lalu Mohammad Zohri usai merebut medali emas nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Atletik Junior Dunia 2018 (Twitter IAAF)

Liputan6.com, Jakarta Lalu Muhammad Zohri pelari asal Indonesia mengukir prestasi gemilang di Kejuaraan Atletik Dunia U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, 10-15 Juli 2018. Pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut merebut emas di nomor bergengsi lari 100 meter putra. 

Di babak final, Zohri finish pertama dengan catatan waktu 10.18 detik. Dia mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10.22) and Eric Harrison (10.22). Sementara urutan ketiga ditempati oleh pelari Afirka Selatan, Thembo Monareng dengan 10.23 detik. 

Zohri sebenarnya bukan atlet yang diunggulkan pada nomor bergengsi tersebut. Dia tampil mewakili Asia setelah menang pada Kejuaraan Asia U-20 yang berlangsung Juni lalu. Saat itu, pria kelahiran 1 Juli 2000 tersebut hanya mampu mencatat waktu terbaik, 10.27 detik. 

Namanya mulai diperhitungkan saat di babak semifinal berhasil menempati urutan kedua di belakang atlet AS, Anthony Schwartz dengan catatan waktu 10.24 atau 0.05 lebih lambat. 

Di babak final, Zohri menempati lintasan nomor 8. Saat pistol start diletuskan, Johri pun segera melesat dan bersaing ketat dengan Monareng serta Schwartz. Zohri akhirnya berhasil finis pertama mengungguli kedua pelari asal Negeri Paman Sam tersebut. 

 

 


Siapa Zohri?

Lalu Mohamad Zori, sprinter Indonesia yang akan tampil di Asian Games rebut emas di kejuaraan Dunia Atletik U-20 (youtube)

Zohri lahir di Nusa Tenggara Barat (NTB). Masa kecilnya dihabiskan di Lombok Utara. Dia mengenyam pendidikan di SD Negeri 2 Pemenang Barat, lalu melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Pemenang. Saat SMP, bakat lari Zohri sudah mulai menonjol. Zohri kemudian diajak untuk mengikuti beberapa kejuaraan dan berhasil merebut prestasi membanggakan. 

Zohri juga sosok pria mandiri. Dia sudah ditinggal orang tuanya saat masih belia. Ibunya meninggal saat Zohri masih duduk di bangku SD dan ayahnya menyusul setahun kemudian. 

Di pentas nasional, namanya mulai dikenal saat mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) U-18 dan U-20 di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta, April 2017. 

Dia kemudian dipilih oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) memperkuat timnas di Kejuaraan Dunia Remaja di Kenya, Juli lalu.  

Tampil di nomor 200 meter Johri merebut emas dengan catatan waktu 21.96 detik. Dia juga sempat ikut berlomba di Singapura. Namun dia batal turun karena mengalami cedera. 

Zohri juga merupakan bagian dari timnas atletik Indonesia yang akan bertanding di Asian Games 2018 nanti. Medali emas yang didapat dari Kejuaraan Atletik Dunia U-20 tentu saja menjadi modal penting bagi Johri pada multievent empat tahunan se Asia tersebut. 

 *Dari berbagai sumber

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya