Liputan6.com, Jakarta - PT GarudaFood akan melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Perseroan akan gelar paparan mini kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan PT GarudaFood akan mini expose pada minggu depan.
"Iya, perseroan untuk mini expose ini akan dilakukan minggu depan," tutur dia di BEI, Kamis (12/7/2018).
Nyoman menekankan, saat ini yang paling penting adalah menjaga momentum pasar. Hal ini disebabkan, lanjut dia, agar perusahaan tidak mengurungkan niatnya untuk mencatatkan saham perdana di BEI.
Baca Juga
Advertisement
"Ada 30 perusahaan pada periode ini, dan di pipeline masih 14. Kita belum antisipasi akan datang lagi. Artinya 30 ditambah 14 ini kita harapkan tidak berubah appetite-nya untuk mencatatkan pada periode ini," ujar dia.
Oleh karena itu, otoritas bursa, kata Nyoman, terus berupaya menjaga momentum yang ada untuk menjaga appetite di pasar.
"Kami coba terus melaksanakan rencana kita seperti IDX Incubator, mempercepat proses untuk pencatatan. Tujuannya untuk menjaga momentum. Kami optimistis bahwa ke depan ini banyak target perusahaan yang sebenarnya sudah kami punya," kata dia.
Presiden Komisaris PT GarudaFood, Sudhamek AWS menuturkan, pihaknya baru tahap awal untuk proses IPO. Akan tetapi, Sudhamek belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai rencana IPO.
"Baru tahap first registration," ujar Sudhamek lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com.
Perjalanan GarudaFood
Mengutip website perseroan, GarudaFood merupakan perusahaan makanan dan minuman yang resmi didirikan pada 31 Agustus 1990.
GarudaFood berada di bawah naungan Tudung Group selalu perusahaan induk. GarudaFood berawal dari PT Tudung Putra Jaya (TPJ) yang didirikan di Pati, Jawa Tengah.
Perusahaan ini didirikan Darmo Putro yang seorang mantan pejuang untuk terlibat dalam sektor bisnis setelah Indonesia Merdeka.
Pada awal 1987, Tudung Putra Jaya mulai memasarkan produk kacang tanah dengan menggunakan merek kacang garing Garuda yang kemudian dikenal sebagai Kacang Garuda.
Kemudian pada Desember 1997 ketika ekonomi Indonesia dilanda krisis ekonomi, PT GarudaFood Jaya didirikan dengan produksi biscuit.
Selanjutnya pada 1998, GarudaFood akuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati, produsen jeli dan meluncurkan produk jeli. Pada 2011, Grup GarudaFood mendirikan perusahaan joint venture yang difokuskan pada pengembangan minuman bekerjasama dengan Suntory Beverage and Food di divisi minuman non-alkohol.
Pada 2012, Garuda Food mendirikan Garuda Polyflex Foods Private Limited sebuah joint venture company bersama Polyflex India Private Limited di bidang industri makanan. GP Foods memiliki fasilitas manufaktur di Bangalore. Saat ini perseroan didukung lebih dari 13 ribu karyawan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement