Liputan6.com, Palangka Raya - Rizky Ahmad, remaja Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang tewas akibat patukan ular king cobra peliharaannya, akhirnya dimakamkan pada Kamis (12/7/2018) siang ini.
Pantauan Liputan6.com, puluhan pelayat terlihat di rumah duka yang terletak di Jalan Danau Rangkas Km 7, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya. Jenazah Rizky sudah dimandikan dan ditutupi oleh kain hijau dan siap untuk disalatkan terlebih dahulu usai zuhur berjemaah.
Mobil jenazah yang diparkir di halaman depan rumah duka di belakang Markas Sabhara Polda Kalteng itu pun siap mengantar jenazah Rizky.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, berbagai upaya nonmedis sempat ditempuh selama hampir empat hari karena keluarga menganggap remaja usia 19 tahun itu mati suri setelah dipatuk ular kobra pada Minggu, 7 Juli lalu.
Rizky yang dikenal sebagai pawang ular dan pencinta reptil ini dimakamkan di pekuburan muslim Jalan Tjilik Riwut Kilometer 2, Kota Palangka Raya. Kepastian pemakaman Rizky yang dipatuk ular king cobra peliharaannya pada Minggu, 7 Juli 2018 itu diungkapkan langsung Ahmad Fauzi (58), di rumah duka Jalan Danau Rangkas Km 7, Palangka Raya.
"Kami sudah ikhlas dunia akhirat dan kami yakin ini mungkin sudah janjinya dengan Yang Maha Kuasa," ucapnya terbata-bata.
Pria yang mengaku telah bercerai dengan ibu Rizky Ahmad ini mengatakan, sang anak yang meninggal dunia akibat patukan ular king cobra itu dimakamkan hari ini karena menunggu dia selaku ayah kandung almarhum datang.
"Dan saya baru datang dari Banjarmasin, Kalsel, malam tadi (Rabu, 11 Juli 2018) sekitar pukul 19.00 WIB," imbuhnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Keluarga Ikhlas
Tadi malam, Fauzi berkesimpulan bahwa kondisi anaknya memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk hidup. Menurut dia, Rizky yang merupakan anak keduanya itu diyakini saat itu mati suri karena waktu dibawa pulang dari rumah sakit tampak seperti masih hidup.
"Karena itu dilakukan berbagai upaya nonmedis selama beberapa hari ini," ujarnya.
Dan tadi malam ketika datang, Fauzi langsung membacakan doa di hadapan anaknya. Dalam doanya, ia juga berpesan kepada anaknya kalau memang mau "pergi", ia sebagai ayah ikhlas karena memang semuanya akan kembali kepada-Nya.
"Akhirnya sekitar pukul 02.30 dini hari (Kamis, 12 Juli 2018) saat saya terlelap sebentar saya dikabari anak saya sudah meninggal," tuturnya.
Sebelumnya, Rizky Ahmad alias Dewa dinyatakan meninggal oleh pihak RSUD dr Doris Sylvanus, Senin, 9 Juli 2018, pukul 08.30 WIB setelah dirawat sekitar 25 jam. Kematian pawang ular berusia 19 tahun setelah dipatuk king cobra pada Minggu pagi, 8 Juli 2018 di Bundaran Besar itu menjadi buah bibir masyarakat Palangka Raya, Kalteng.
Kematiannya masih belum sepenuhnya dipercaya, termasuk oleh keluarga. Mereka percaya Dewa masih bernyawa.
Keyakinan itu mereka rasakan lantaran kondisi suhu tubuh Dewa masih hangat. Wajahnya tidak begitu pucat. Sekitar leher sesekali mengeluarkan butiran keringat.
"Pihak keluarga terus berharap adanya mukjizat. Memang korban sebelumnya sudah sempat mau dimandikan, tapi saat dipegang badannya kok hangat. Karena itu, kami keluarga tidak mau memandikannya dulu. Meski lubang kuburan sudah selesai digali," kata Suwardi, ayah korban, Senin sore, 9 Juli 2018.
Sampai malam sekitar pukul 21.30 WIB, puluhan warga masih berdatangan. Mereka mengerumuni tubuh Dewa yang ditutup kelambu. Mereka menyebutnya ritual tidur bersama ular. Mendadak sontak, hal yang masih awam dilihat warga Palangka Raya itu menyedot perhatian warga yang berbondong-bondong datang ingin melihat secara dekat.
Advertisement