Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan menggelar kompetisi Hackathon (Hacking+Marathon), kompetisi yang melibatkan programmer, project manager, ict researcher/enthusiast untuk membangun aplikasi (hacking) untuk menyelesaikan masalah tertentu. Pembuatan aplikasi ini dilakukan dengan sangat singkat (1-3 hari) alias marathon.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker Khairul Anwar mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan menggelar Hackathon yang bertema “Pendataan Pekerja Kreatif” untuk memfasilitasi talent/pekerja kreatif dan lepasan sekaligus mendatabase generasi millenials di bidang IT, disain grafis dan manajemen
Advertisement
“Negara wajib hadir untuk memfasilitasi inovasi dan kreatifitas para startup yang tersebar di seluruh Indonesia. Lomba Heckathon yang memanfaatkan innovation Room Kemnaker ini menjadi langkah awal memberdayakan para pekerja kreatif yang memilki talenta tinggi, “ Kata Plt. Kepala Barenbang Khairul Anwar di Kantor Kemnaker pada Kamis (12/7).
Khairul Anwar mengatakan pengembangan sumber daya manusia harus tanggap terhadap perubahan yang cepat dalam era digitalisasi. Bila revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini tidak diantipasi dengan baik, maka bangsa kita akan tertinggal oleh bangsa lain.
“Di masa depan pengembangkan skills baru sesuai disesuaikan dengan dengan kebutuhan industri baru. Kita harapkan produktivitas pekerja kreatif yang telah banyak memunculkan industri baru menjadi penopang ekonomi bangsa Indonesia, “kata Khairul.
Menyinggung kompetisi Heckathon, Khairul Anwar menjelaskan dibutuhkan sebuah platform untuk membantu pemerintah dalam mengenal lebih jauh pekerja kreatif ini, sekaligus memetakan dan menganalisa kebutuhan pasar kerja serta kebutuhan jenis-jenis industri baru yang terus berkembang.
“Dengan kompetisi Heckathon diharapkan menghasilkan para startup tangguh yang siap bersaing di dunia kerja. Para pemenang dapat memanfaatkan keberadaan innovation room secara maksimal agar dapat terus berkembang,” kata Khairul.
Dalam kompetisi Heckathon ini peserta yang lolos seleksi sebanyak 14 tim berasal dari seluruh Indonesia. Mereka berhasil lolos seleksi awal dengan kriteria relevansi terhadap tema umum dari Kemnaker yakni probabilitas tinggi untuk dibuat prototype produk, potensi untuk menjadikan start up yang memiliki impact dan potensi untuk di scale up lintas industri. Penjurian dilakukan dengan melibatkan juri dari Pusdatin Kemnaker, Visio Incubator, dan Cisco.
Sebagai pemenang utama, Tim TelentHub sukses menjadi pemenang utama setelah berhasil menciptakan produk Talent App yang ditujukan untuk memfasilitasi talent/pekerja kreatif dan lepasan sekaligus membuat database. Melalui Aplikasi Talenthub, pelaku usaha kreatif bisa memperoleh keuntungan seperti mamerkan dan menjual produk menjual nama agar lebih terkenal, memperoleh pangsa pasar lebih luas dan promosi lebih maksimal.
Sedangkan Tim TigaPutra menciptakan Aplikasi Kepo dengan target yang ingin dicapai dari sisi akurasi, ketepatan, efisiensi pendapatan dan layanan di kalangan komunitas yang berbeda-beda Kemudian pemenang ketiga yaitu Tim Codeplay menciptakan produk qspace.
Para pemenang kompetisi Heckathon mendapat hadiah kesempatan untuk mendapatkan space di Innovation Room serta gratis Inkubasi pengembangan Startup dari Visio Incubator berupa pendampingan digital technical dan pengembangan market dan bisnis.
(*)