Di DPP Golkar, Khofifah dan Airlangga Bahas Dukungan untuk Jokowi

Airlangga mengatakan, dalam kesempatan itu tak dibahas lebih jauh terkait strategi pemenangan Jokowi di Jatim pada Pilpres 2019 bersama Khofifah.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2018, 19:41 WIB
Pasangan cagub-cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistyanto Dardak saat berkunjung ke Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (31/1).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Timur yang memenangkan Pilkada 2018 Khofifah Indar Parawansa berkomitmen mendukung capres petahana Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019. Dukungan tersebut juga dibahas saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Dan tentunya dalam pembahasan antara Ibu Khofifah sebagai gubernur terpilih mempunyai aspirasi yang sama dengan Partai Golkar di dalam agenda-agenda politik kita di tahun 2019 ke depan," kata Airlangga Hartarto usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (12/7/2018).

"Pilpres jelas bahwa Partai Golkar mendukung Pak Presiden Jokowi. Dan ibu Khofifah tadi menyampaikan aspirasinya sama," tegas Airlangga.

Airlangga mengatakan, dalam kesempatan itu tak dibahas lebih jauh terkait strategi pemenangan Jokowi di Jatim pada Pilpres 2019. Ia ingin membiarkan Khofifah menikmati dulu kemenangannya sebagai gubernur.

"Ibu Khofifah kan baru menang. Jangan dikasih PR-PR lagi. Biar ibu menikmati kemenangan. Nanti serah terimanya masih Februari jadi masih ada banyak waktu," ujar Airlangga.

 

 


Khofifah Dikenal Luas di Jatim

Pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Wakil Sekjen Partai Golkar, Sarmudji menyampaikan secara ketokohan, Khofifah telah cukup dikenal luas masyarakat Jatim. Di luar jabatannya sebagai gubenur, mantan Menteri Sosial itu dinilai memiliki jaringan yang cukup kuat di seluruh wilayah Jatim. Hal ini menjadi modal yang cukup bagus bagi capres petahana untuk meraup suara di Jatim.

"Terbukti kemarin mesin Muslimat itu, jaringan Muslimat itu bergerak sangat efektif, sangat loyal dan low cost," sebutnya.

Dalam pemilihan dengan model perolehan suara terbanyak, manfaatnya sangat besar.

"Karena kalau sistem pemilihan langsung orangnya loyal tapi cost-nya tinggi juga merepotkan. Kebetulan jaringannya itu loyal dan low cost," pungkasnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya