Airlangga: Soal Cawapres, Kita Tunggu Saja Putusan Presiden

Airlangga tak ingin berandai-andai siapa yang akan dipilih Jokowi sebagai cawapresnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2018, 06:26 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat silaturahmi ke DPP PKB di Jakarta, Rabu (4/7). Pertemuan membahas koalisi partai pendukung Jokowi di Pilpres 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung Joko Widodo atau Jokowi, meski dia tak dipilih menjadi cawapres. 

"Berkali-kali disampaikan, Golkar tidak memberikan persyaratan untuk itu (cawapres). Golkar menyerahkan nama tersebut ke Pak Presiden," kata Airlangga di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (12/7/2018).

Ia pun tak ingin berandai-andai siapa yang akan dipilih Jokowi sebagai cawapresnya. 

"Pertama berandai-andai itu tidak ada dasar hukumnya. Yang kedua, tidak ada suara-suara dari lillahita'ala. Jadi kita tunggu saja apa yang diputuskan oleh Pak Presiden," ujarnya.

Menteri Perindustrian ini juga enggan menanggapi informasi lima nama cawapres yang telah dikantongi Jokowi. Ia mengatakan, tak ada yang bisa melihat nama-nama yang tercatat di dalam kantong Jokowi tersebut.

Airlangga mengatakan, partainya juga tak berniat keluar koalisi Jokowi dan membentuk poros ketiga. Ia keliling bertemu pimpinan parpol seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bukan dalam rangka merencanakan poros baru.

"Jalan-jalan (bertemu ketua umum parpol) bukan buat bikin poros," tegasnya.

Pertemuannya dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga bukan dalam rangka membahas kemungkinan poros baru Golkar-PKB. Justru pertemuan itu untuk memperkuat koalisi parpol pengusung Jokowi.

"Kita itu dalam rangka penguatan terhadap Pak Presiden, baik jilid pertama maupun jilid kedua. Tidak ada (opsi poros ketiga)," pungkasnya.

Reporter: Hari Ariyanti

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya