Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara yang kaya akan keindahan alam, geopark menjadi daya tarik pariwisata unggulan Indonesia yang bisa memberikan kontribusi signifikan bagi kunjungan wisman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Konferensi Nasional 1 Geopark Indonesia yang digelar di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (12/7/2018) mengatakan, potensi geopark bisa dikombinasikan dengan daya tarik ekowisata dan menjadi daya tarik wisata.
Advertisement
“Tahun 2015 ada 550 ribu wisman dari geopark dengan perolehan devisa mencnapai satu miliar US dolar,” kata Arief Yahya.
Kerjasama dan Promosi
Untuk makin meningkatkan kunjungan wisman minat khusus geopark, dalam paparannya, Arief Yahya bersama Kemenpar gencar melakukan kerjasama dengan negara-negara UNESCO Global Geopark, seperti China dan Malaysia.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang memiliki UNESCO Geopark terbanyak di Asia, antara lain Ciletuh, Gunung Sewu, Gunyng Batur, dan Gunung Rinjani. Selain juga ada 7 geopark nasional, antara lain Kaldera Toba, Merangin, Belitong, Bojonegoro, Tambora, Maros Pangkep, dan Raja Ampat. Bahkan di antara ke-7 geopark nasional tersebut ada beberapa yang sedang diajukan menjadi UNESCO Global Geopark.
Advertisement
Produk Ekowisata
Sebagai daya tarik pariwisata unggulan, kata Arief Yahya, potensi Wonderful Geopark of Indonesia akan terus dikembangkan sebagai produk ekowisata sehingga kontribusi terhadap kunjungan wisman mendatang akan semakin besar.
“Tahun 2019 kami mentargetkan kontribusi wisman dari wisata geopark sebanyak 1,1 juta atau mencapai 5,5% dari target 20 juta kunjungan wisman dengan perolehan devisa sektiar US$ 2 miliar,” kata Arief Yahya menambahkan.