Liputan6.com, Jakarta Puluhan karyawan di berbagai supermarket di Australia mengaku telah diserang oleh para pelanggan terkait berlakunya larangan pemberian kantong plastik sekali pakai secara gratis.
Mulai akhir pekan lalu, supermarket di hampir seluruh negara bagian Australia tidak lagi memberikan kantong plastik sekali pakai secara gratis kepada para pelanggan mereka. Hal ini membuat para pembeli mengamuk.
Advertisement
Berdasarkan survei dari asosiasi karyawan distribusi, The Shop, dari total 132 anggotanya yang mengikuti survei, sebanyak 57 orang mengaku telah didamprat oleh pelanggan terkait kebijakan ini.
Beberapa pembeli melemparkan barang belanjaan mereka ke lantai dan berteriak mencaci-maki karyawan. Seorang pria bahkan berusaha mencekik leher salah seorang asisten toko ketika tahu bahwa ia tidak lagi mendapatkan kantong plastik gratis.
“Pria tersebut meneriaki seorang pekerja perempuan,” kata Ben Harris, perwakilan asosiasi The Shop. “Karyawan itu kemudian memberi plastik secara cuma-cuma dan meminta maaf.”
Namun, saat melakukan "self check out" (memindai label harga sendiri tanpa kasir -Red), pria itu lalu membuat kesalahan. Dan ketika pekerja yang sama kembali datang untuk membantu, “pria itu mencekiknya,” ujar Harris.
Perlakuan Tidak Layak
Para karyawan mengeluhkan kelakuan tidak layak para pelanggan. Bahkan ada yang melemparkan makanan ke arah para staf sambil menuduh mereka berusaha mengambil uang dengan cara yang curang.
Penggunaan kantong plastik sekali pakai kini telah dilarang di beberapa negara bagian di Australia seperti Queensland, Tasmania, Australia Selatan, Australia Barat, Northern Territory dan Australian Capital Territory.
Supermarket Woolworths memulai pelarangan ini sejak 20 Juni lalu dan memberikan harga 15 sen Australia untuk setiap kantong yang bisa dipakai kembali. Setelah mendapat keluhan dari pelanggan, mereka menawarkan kantong plastik gratis selama beberapa periode agar para pelanggan bisa menyesuaikan diri dengan aturan tersebut.
Advertisement