Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Megawati Soekarnoputri telah bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Pertemuan tersebut terjadi pada dua atau tiga hari yang lalu.
Pertemuan itu berlangsung di Teuku Umar, di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati.
Advertisement
"Saya agak lupa persisnya, 2-3 hari yang lalu. Karena dalam pertemuan itu, Ibu Mega didampingi Mbak Puan dan saya, yang kemudian bertemu dengan Pak Muhaimin Iskandar," ucap Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Saat ditanya apakah itu tanda PKB segera merapat ke Jokowi, dia enggan menjawabnya.
"Ya namanya Cak Imin sama Bu Mega, kan udah seperti anak sendiri," jelas Hasto.
Dia menuturkan, pertemuan Cak Imin dan Megawati tersebut jelas membahas masalah Pileg dan Pilpres 2019. Namun, dia enggan memastikan PKB akan merapat.
"Pertemuan kan untuk melakukan pembahasan lah terhadap Pileg dan Pilpres ke depan. Apapun kerja sama antara PDIP dan PKB itu kan sudah dilakukan sejak lama. Ibu Mega pun ikut (membantu) mendirikan PKB. Saat itu bersama-sama dengan Almarhum Gus Dur," kata Hasto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ancaman Cabut Dukungan
Soal adanya ancaman PKB akan mencabut dukungan ke Jokowi jika tak mengandeng Cak Imin sebagai cawapres, Hasto menanggapinya secara diplomatis.
"Politik itu bicara tentang kerja sama. Bukan bicara tentang tarik-menarik," kata Hasto.
Dia pun meluruskan, pernyataan Cak Imin yang menyebut Jokowi akan kalah jika tidak mengusungnya sebagai cawapres. Dia mengatakan, maksud Cak Imin adalah mengandeng PKB dalam berkoalisi.
"Bahwa kemenangan itu kan dibangun dari kerja sama. Kerja sama antarpartai akan memastikan dukungan yang kuat di parlemen. Legitimasi rakyat tanpa dukungan parlemen itu juga akan mempersulit efektivitas jalannya pemerintahan," ujar Hasto.
Advertisement