Kisah Selamat dari Siak yang Selamat Setelah Diterkam Buaya Ganas

Selamat awalnya menyeberangi sungai yang dangkal untuk menuju kebun sawitnya saat buaya menerkam kaki kirinya tiba-tiba.

oleh M Syukur diperbarui 14 Jul 2018, 07:02 WIB
Selamat awalnya menyeberangi sungai yang dangkal untuk menuju kebun sawitnya saat buaya menerkam kaki kirinya tiba-tiba. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Nama Selamat, warga Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau seolah memberikan perlindungan. Dia selamat dari serangan buaya meski satwa ganas di perairan itu telah menerkam kuat kaki kirinya.

Tendangan dan pukulan dihujamkan Selamat kepada predator itu. Upayanya berhasil. Ia lalu keluar dari sungai dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat oleh warga yang melihatnya di lokasi.

Kapolsek Tapung Hulu AKP Agus Pranata menerangkan, kejadian bermula ketika Selamat pergi ke kebun untuk memanen buah sawit bersama anaknya pada Kamis, 12 Juli 2018, pukul 14.30 WIB.

Karena kebun berada di seberang, Selamat menyeberang sungai tanpa memakai sampan. Hal itu dilakukan karena Sungai Siak Pacah itu merupakan anak Sungai Siak dan tergolong dangkal.

Masuk ke anak sungai dimaksud, Selamat dan anaknya ternyata sudah diincar buaya. Kaki kirinya diterkam dan berusaha ditarik buaya ke dasar. Selamat melawan, begitu juga anaknya yang berusaha menolong bapaknya.

"Dengan sekuat tenaga korban melawan, dibantu anaknya. Korban berhasil lepas dari terkaman buaya dan naik menyelamatkan diri," kata Agus, Jumat, 13 Juli 2018.

Anak korban meminta tolong kepada warga sekitar. Melihat luka parah yang dialami korban, warga langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Polisi yang mendapat kabar juga sudah melihat korban dan mendatangi lokasi buaya, tapi sudah tak terlihat," ucap Agus.

 


Asal Buaya Ganas

Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Atas kejadian ini, Kapolsek menghimbau warga di sekitar lokasi untuk waspada dan disarankan untuk sementara tidak beraktivitas di sekitar sungai ini. "Kejadian ini juga sudah dikordinasikan dengan BKSDA untuk penanggulangan buaya ini," ujar Agus.

Terpisah, Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Dian Indriarti menyebut pihaknya sudah turun ke lokasi kejadian terkait serangan buaya ini.

"Tim kami juga sudah berkordinasi dengan aparat setempat dan memberikan bantuan uang pengobatan korban," ujar Dian.

Dian masih menunggu informasi di lapangan apakah anak sungai itu menjadi habitat buaya atau berasal dari sungai induknya. Pasalnya, saat kejadian debit air di anak sungai yang naik itu berasal dari Sungai Siak.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya