Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajak Demokrat bergabung ke koalisi pendukung Jokowi. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menilai, masuk ke koalisi Jokowi lebih realistis ketimbang menawarkan gagasan poros baru tapi tidak ada respons dari partai lain.
"Kalau mau gabung ayo, masih ada waktu dan bicara agar lebih konkret. Daripada ke sana-ke mari tawarin poros baru tapi tidak ada yang respons," kata Awiek sapaan Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (13/7).
Advertisement
PPP menilai wajar partai politik mengajukan kontrak politik ke Jokowi. Namun, Awiek meminta Demokrat tidak mengancam apalagi menyandera Jokowi.
"Kalau PPP siapa saja yang mau dukung Jokowi silakan dukung saja asal jangan mengancam apalagi menyandera. Soal komitmen itu urusan masing-masing parpol dengan Jokowi," tegas dia.
Selain poros baru, Awiek juga menyindir Demokrat selalu gagal menawarkan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden. Meski demikian, koalisi tidak akan membahas kontrak politik Demokrat itu.
"Enggak (dibahas). Itu ranahnya Jokowi," tutur dia.
Cawapres Urusan Jokowi
Awiek menegaskan, koalisi pendukung tidak membahas nama cawapres. Urusan cawapres diserahkan kepada Jokowi. Sebab, pembicaraan nama cawapres, lanjut Awiek, hanya akan menimbulkan gesekan di koalisi.
"Kami tidak bicara nama karena itu kewenangan Jokowi. Kalau bicara nama sudah pasti konflik di awal. Kalau mau gabung ya gabung saja. Jangankan Partai Demokrat, PKB saja yang bawa nama dari awal nyatanya banget," tandas Awiek.
Reporter: Renald Giffari
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement