Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) belum secara resmi mengumumkan nama-nama yang lolos menjadi Paskibraka Nasional 2018.
Namun, beberapa akun di Instagram yang berkaitan dengan Paskibra, membocorkannya dengan mengunggah foto-foto calon Paskibraka Nasional 2018 dari 34 provinsi di Indonesia sejak Mei 2018.
Sejumlah portal berita di daerah pun diketahui sudah memberitakan terkait hal tersebut.
Dua di antaranya yang berhasil Diary Paskibraka hubungi adalah Diko Rio Pradana (Kepulauan Riau) dan Aditya Yoga Mulyawan (Kalimantan Timur)
Dihubungi secara terpisah, baik Diko maupun Aditya sama-sama tidak menyangka bisa terpilih sebagai Calon Paskibraka Nasional 2018 mewakili provinsi masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Proses Seleksi Calon Paskibraka Nasional 2018
Proses penyeleksian yang dilalui keduanya nyaris sama. Bermula dari seleksi tingkat sekolah, kabupaten, kemudian provinsi. Di tingkat provinsi, siswa dan siswi yang dirasa cukup memenuhi syarat untuk melaju ke tingkat nasional kembali diseleksi.
Sampai akhirnya mereka dinyatakan lolos mewakili Kepri dan Kalimantan Timur untuk mengibarkan bendera di Istana Negara pada 17 Agustus 2018.
Diko yang berasal dari SMAN 1 Bintan Utara, mengatakan, seleksi yang dilaluinya berjalan sangat baik. Panitia dinilai kompoten ketika menyeleksi siapa yang pantas menjadi Calon Paskibraka Nasional 2018. Dari seleksi akademis, kesehatan, unjuk bakat, sampai PBB (peraturan baris berbaris)
"Saya merasa sangat bersyukur dan memiliki tanggung jawab untuk menjalani amanah yang diberikan. Saya berupaya untuk memberikan yang terbaik," kata Diko saat dihubungi Diary Paskibraka Liputan6.com pada Jumat, 13 Juli 2018.
Advertisement
Perjuangan Saat Akan Mengikuti Seleksi Calon Paskibraka Nasional 2018
Tidak jauh berbeda, Aditya yang berasal dari Kota Samarinda merasa terhormat bisa terpilih meneruskan perjuangan Alfares Deo Simangungsong, yang bertugas sebagai Pembentang Sang Saka Merah Putih pada Upacara Kemerdekaan RI tahun lalu.
Supaya tampil maksimal, apalagi seleksi ke tingkat nasional hanya berjarak tiga minggu dari seleksi tingkat provinsi, dirinya berlatih keras dengan rajin lari pagi setelah salat Subuh setiap dua hari sekali.
"Pada saat senggang, saya mempelajari tentang wawasan usantara, wawasan internasional, dan wawasan kebudayaan daerah," kata Adit.
Sore harinya, selalu menyempatkan untuk latihan menari. "Keterampilan ini ditampilkan pada saat tes tentang kebudayaan daerah," ujarnya.
Putra pasangan Saryono dan Sulistyawati merasa agak lebih tenang saat mengikuti seleksi. Sebab, segala upaya sudah dilakukan. Berlatih dengan giat diimbangi dengan berdoa dan rajin puasa Senin-Kamis.
"Pada saat penyebutan rangking 1 putra, saya terkejut, seakan tidak percaya bahwa saya berhasil menjadi perwakilan provinsi Kaltim," kata Aditya.
Latihan Semakin Diperbanyak
Kartu untuk melenggang ke Jakarta sudah mereka kantongi. Tanggung jawab yang teramat besar tengah mereka emban. Karena itu, latihan demi latihan mereka perkuat lagi.
"Sekarang saya mulai menerapkan pola hidup sehat. Makan teratur, istirahat yang cukup, dan olahraga dua hari sekali. Itu kunci agar saya tetap fit saat karantina nanti," kata siswa SMA Negeri 4 Samarinda ini.
"Kalau saya memantapkan PBB, jaga kesehatan dan fisik juga agar siap menerima instruksi saat diklat," kata Diko.
SMA Negeri 1 Bintan Utara ini juga tidak lupa lari pagi dan berenang sebanyak beberapa kali dalam seminggu. "Kolam renangnya itu 25 m. Biasanya, 2 kali 25 meter," katanya menekankan.
Advertisement