Liputan6.com, Jakarta - Meskipun tidak membutuhkan ijazah untuk mencari kerja dan sudah mendapatkan gelar Honoris Causa dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti akhirnya mendapatkan ijazah SMA lewat ujian Paket C.
Ketika dihubungi Liputan6.com, Menteri Susi memilih menjawab dengan rendah hati, sembari menyebutkan tesnya sudah ia ambil beberapa bulan lalu di Pangandaran. Ia pun tidak menyepelekan ujian yang dijalaninya, melainkan belajar dengan serius.
"Sebetulnya ujiannya sudah beberapa bulan yang lalu," ucap Susi, Jumat (13/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya itu, ternyata ia berhasil mendapatkan nilai terbaik dari 569 orang yang menjadi peserta. "Terbaik dari 569 peserta," ucapnya.
Menteri Susi memang sudah keburu dropout sebelum menyelesaikan SMA. Ia memilih merintis bisnis dari bawah.
Perjalanan Susi begitu panjang. Ia akhirnya berhasil mendirikan Susi Air dan berkat pencapaiannya berhasil diangkat menjadi salah satu menteri dari Presiden Joko Widodo.
Meskipun baru saja meraih ijazah SMA lewat Paket C, tetapi Susi Pudjiastuti sudah terlebih dulu diundang ke Universitas Harvard sebagai pembicara, bahkan pernah juga dipuji oleh Google berkat inovasinya.
Selain itu, Susi juga pernah diundang ke institusi perikanan di Norwegia, dan berhasil membuat takut para pencuri ikan. Susi juga membangun SKPT (Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) di daerah terluar Indonesia seperti Natuna. Tujuannya untuk mempermudah nelayan dalam menyimpan hasil tangkapannya.
Bahkan, Susi sempat disebut media Norwegia sebagai Menteri Perikanan paling tangguh di dunia.
Susi Dipuji Google
Upaya Susi dalam melindungi lautan Indonesia tidak hanya didukung keberaniannya yang besar, tetapi oleh kecerdasannya dalam berkolaborasi dengan beberapa pihak, salah satunya Google.
Kolaborasi antara Susi dan Google sudah terdengar sejak 2015. Sekarang, bagaimana hasil kerja antara Susi dan Google?
Dilansir Bloomberg, inisiatif Susi ternyata berbuah manis, dengan kemampuan Global Fishing Watch yang didukung Google, ribuan kapal milik asing dapat dengan mudah ditemukan secara real time, serta mengetahui apakah kapal hanya sekadar transit atau memancing.
Pihak Google pun mengaku terpukau atas inisiatif yang dilakukan Susi, serta kemauan sang menteri untuk memakai teknologi mutakhir.
"Susi menghubungi kami dan berkata 'Saya suka hasil pekerjaan Anda, kami (Kementerian KKP) ingin tahu apakah kita bisa memakai informasi itu di Indonesia,'" kenang Brian Sullivan, Manajer dari Google Ocean and Earth Outreach.
Lebih lanjut, Sullivan turut menyebut Susi sebagai menteri yang berpikiran terbuka, dan berbeda dari menteri-menteri lain.
"Beliau mungkin salah satu menteri yang paling progresif di bidang perikanan karena ia melakukan sesuatu yang kebanyakan pemerintahan pilih lakukan dengan tertutup," ucap Sullivan.
Advertisement