Harga Emas Melemah ke Posisi Terendah dalam Satu Tahun

Dolar AS perkasa dan sentimen perang dagang bayangi harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jul 2018, 06:30 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas merosot ke level terendah dalam satu tahun usai gagal dapat penopang dari sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Dolar AS pun menguat pada pekan ini juga tekan harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Agustus turun USD 5,4 atau 0,4 persen ke posisi USD 1.241,20 per ounce. Ini menandai penyelesaian terendah untuk kontrak paling aktif sejak 17 Juli 2017. Selama sepekan, harga emas melemah 1,2 persen, dan merupakan penurunan dalam empat minggu.

Dolar AS menguat telah menarik permintaah safe haven di tengah perang dagang antara AS dan China. Ditambah harapan kembali menguat terkait kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS atau the Federal Reserve juga tekan pengaruhi harga emas. Dolar AS perkasa membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang pakai mata uang lainnya.

Indeks dolar AS naik 0,8 persen sepekan ini. "Harga emas melemah dalam beberapa pekan terakhir meski meningkatnya risiko menunjukkan emas masih kehilangan daya tahannya,” ujar Analis FXTM, Lukman Otunuga, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (14/7/2018).

 


Harga Logam Lainnya

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Ia menambahkan, harga emas gagal menguat juga didorong sentimen masa perdagangan global. Ini terutama dari sentiment perang dagang.

Adapun pergerakan harga komoditas lainnya antara lain harga perak untuk pengiriman September merosot satu persen atau 16,2 sen menjadi USD 15.815 per ounce. Angka ini di posisi terendah untuk kontrak paling aktif.

Harga tembaga untuk pengiriman September cenderung mendatar di posisi USD 2.776 per pound. Harga platinum untuk pengiriman Oktober turun 1,9 persen menjadi USD 830,30 per ounce. Harga palladium melemah 1,7 persen ke posisi USD 932,80 per ounce, dan menyusut 1,6 persen selama sepekan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya