MotoGP: Jika Bertahan di Ducati, Lorenzo Yakin Juara Dunia

Lorenzo sudah menemukan ritme terbaiknya bersama Ducati di MotoGP 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 14 Jul 2018, 16:00 WIB
Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo saat melakoni latihan bebas MotoGP Jerman 2018 di Sirkuit Sachsenring. (Robert MICHAEL / AFP)

Liputan6.com, Sachsenring - MotoGP 2018 adalah musim terakhir Jorge Lorenzo bersama Ducati. Mulai musim depan, Lorenzo akan menyandang status sebagai pembalap Repsol Honda. Hal ini sangat disayangkan karena Lorenzo sudah mulai beradaptasi dengan Ducati.

Di awal, mungkin tak akan ada yang percaya jika menyebut X-Fuera bakal merebut kemenangan di MotoGP 2018. Maklum, pembalap asal Spanyol itu memperlihatkan performa buruk sejak awal musim 2017, momen di mana ia resmi jadi pembalap Ducati.

Hebatnya, Lorenzo memperlihatkan bahwa dirinya tak kenal kata menyerah. Penampilannya dalam empat balapan terakhir menunjukkan perbaikan. Selain finis di urutan keenam pada MotoGP Prancis dan ketujuh di Belanda, ia tampil sebagai juara di Italia dan Catalunya.

Itu artinya, pembalap berusia 31 tahun itu sudah memahami karakter serta kelebihan motor Ducati di MotoGP 2018. Sayang, saat ia sudah menemukan ritmenya, ia memutuskan untuk berganti tim.

"Jika saya tetap di Ducati, saya akan pergi secepat yang saya harapkan dengan Honda. Ketika saya menang di Mugello, ada hari-hari saat saya berpikir jika saya tetap di Ducati, saya bisa berjuang untuk merebut gelar," ujar Lorenzo, dikutip Motorsport.com.

 


Jaga Optimisme

Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo saat melakoni latihan bebas MotoGP Jerman 2018 di Sirkuit Sachsenring. (Twitter/Ducati Motor)

Lorenzo sendiri baru saja melakoni FP1 dan FP2 MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, Jumat (13/7/2018). Namun, ia belum menunjukkan hasil yang bagus di awal. Pada FP1, ia menempati posisi kedelapan setelah terpaut 0,980 detik dari posisi pertama.

Untungnya, peningkatan besar dilakukan Lorenzo pada FP2. Ia tampil sebagai yang tercepat setelah mengukir waktu 1 menit 20,885 detik. Meski begitu, ia masih belum yakin bisa menandingi Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, saat balapan pada Minggu (15/7/2018).

"Mengalahkan Marquez akan sulit karena di dua sektor pertama itu sangat cepat. Saya berharap untuk memperjuangkan podium, ia adalah favorit, tapi saya tak mengesampingkan kemenangan. Ini adalah sirkuit yang sulit bagi kami. Bahkan jika kami kalah dari Marquez, kami telah menunjukkan pertanda baik," kata Lorenzo.

 


Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 8 balapan, 2 menang, 2 podium, 1 pole, 1 fastest lap, 75 poin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya