Liputan6.com, Gorontalo - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo, Budi Sidiki mengatakan pembangunan Rumah Sakit Ainun Habibie diprakirakan membutuhkan anggaran Rp 842 miliar.
"Investasi Pengembangan RS Ainun terdiri dari tiga unsur utama yakni proyek pekerjaan fisik rumah sakit senilai Rp 490,4 miliar, dan pengadaan alat kesehatan senilai Rp 184,8 miliar," katanya di Gorontalo, Jumat, 13 Juli 2018, dilansir Antara.
Biaya lainnya yakni Rp 66,17 miliar, biaya kontigensi Rp 53,37 miliar, dan biaya keuangan Rp 10,67 miliar. Ia berharap pembangunan RS Ainun Habibie yang saat ini baru berstatus tipe D, bisa naik tingkat menjadi rumah sakit tersier tipe B berkapasitas 200 tempat tidur.
RS Ainun direncanakan menjadi rumah sakit unggulan di bidang penyakit ginjal, mata, jantung, dan kanker. RS ini juga bakal menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran UNG yang masih dalam tahap rintisan.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) telah merampungkan penyusunan proposal bisnis pengembangan RS Ainun Habibie.
Sebelumnya Tim Konsultan Bappenas, Tim Pemprov Gorontalo dan Tim dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar rapat di kantor BKPM di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.
Kajian Awal Prastudi Kelayakan senilai Rp 842 miliar siap diajukan kepada calon investor pada acara Market Sounding (MS) yang rencananya akan digelar di Kantor BKPM di Jakarta pada 18 Juli 2018.
Perwakilan dari BKPM Jakarta, Yus Harmen mengemukakan, saat market sounding nanti ditargetkan ada 100 orang yang akan hadir dari unsur perbankan, perusahaan konstruksi BUMN dan swasta, perusahaan alat kesehatan, konsultan, kementerian dan lembaga serta perwakilan negara-negara sahabat.
"Market Sounding" menjadi ajang pemaparan profil proyek kepada pihak ketiga. Selain aspek keuangan, spesifikasi proyek serta aspek hukum dan perizinan untuk pembangunan RS Ainun Habibie juga disampaikan. Market Sounding juga menerima masukan dari investor mengenai skema pembiayaan yang diinginkan.
"Jadi, Market Sounding tidak hanya pemaparan tentang rencana pembiayaan, tetapi juga menjadi wadah untuk menerima masukan terkait dengan skema pembiayaan yang diharapkan oleh para calon investor. Istilahnya, bagaimana dengan selera pasar. Mereka tertarik tidak dan seterusnya," kata Yus.
Saksikan video pilihan berikut ini: