Reaksi Sandiaga OK Otrip Disebut Politikus PDIP Program Gagal

Sandiaga mengatakan sebagai partai oposisi, Ketua Fraksi PDIP tersebut memberikan kritikan.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Jul 2018, 05:13 WIB
Anies-Sandiaga meluncurkan program OK Otrip (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno angkat bicara mengenai pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta yang menyebut program OK Otrip program gagal. Sandiaga menilai pernyataan politikus PDIP Gembong Warsono merupakan bagian dari sikap politik saja.

Dia mengatakan sebagai partai oposisi, Ketua Fraksi PDIP tersebut memberikan kritikan. Padahal selama ini, Sandi menyebut selama ini coba jumlah penumpang OK Otrip mengalami peningkatan.

"Menyebutkan gagal itu saya rasa terlalu menjatuh-jatuhkan diri sendiri. PDIP lagi menjalankan tugas politik, apa yang Anies-Sandi lakukan pasti dibilang salah, nggak apa-apa," kata Sandiaga di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Sabtu (14/7/2018).

Dia menyatakan, pihaknya telah menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan Badan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa Provinsi DKI Jakarta (BPPBJ) untuk membuka komponen harga agar mudah disepakati. Sehingga kesepakatan antara PT Transjakarta dan operator tinggal menunggu waktu.

"Ini persoalan waktu saja. Jadi kita jangan malah mundur gitu. Dibilang mundur sayang, sudah ada 18 ribu warga Jakarta yang menikmati," jelas Sandiaga.

 


Kritikan Gembong

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Sandiaga Uno (kiri) bersalaman dalam rapat istimewa bersama DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jumat (22/6). Pemprov DKI mengangkat tema 'Adil, Maju, Bahagia'. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyebut program OK Otrip sebagai program gagal Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Dia beralasan program yang telah memasuki tahap uji coba kedua ini, belum mencapai target yang telah ditentukan oleh Pemprov.

"OK Otrip itu program gagal, sampai pertengahan tahun target gubernur di 2018 sekitar 2 ribu yang bergabung. Tapi sampai sekarang baru 100-an," kata Gembong.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya