Sering Mengantuk Saat Naik Mobil? Ternyata Ini Penjelasannya

Saat pergi dengan mobil atau mengendarainya apa kalian pernah merasa mengantuk? Ternyata ini penyebabnya..

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi Menyetir (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari kalian tentu sering bepergian menggunakan mobil bukan? Saat pergi dengan mobil atau mengendarainya apa kalian pernah merasa mengantuk? Ya, banyak dari kalian yang tentu merasa kan hal ini.

Sebuah penelitian baru saja menemukan fakta bahwa getaran mobil ternyata menjadi penyebab kalian merasa cepat mengantuk. Hal ini berdasarkan penelitian RMIT University di Australia yang memperlihatkan bahwa getaran mobil saat bergerak bisa memicu kantuk hanya dalam 15 menit.

"Ketika Anda lelah, tidak perlu banyak waktu untuk mulai mengantuk. Tapi kami telah menemukan fakta baru bahwa getaran lembut yang dibuat mobil saat Anda mengemudi dapat meninabobokan otak dan tubuh Anda," kata salah satu tim peneliti, Stephen Robinson.

Menurut Robinson, getaran stabil pada frekuensi rendah yang sering kita alami ketika mengendarai mobil dan truk secara progresif mampu menginduksi kantuk, bahkan di antara orang-orang yang beristirahat cukup.


Dilakukan Eksperimen

Ilustrasi Menyetir (iStockPhoto)

Robinson dan timnya melakukan eksperimen dengan meminta 15 orang untuk melakukan sebuah tes. Mereka diminta mengemudi dalam sebuah simulator yang bisa bergetar dengan frekuensi tertentu layaknya sebuah mobil betulan.

Ke-15 orang itu menjalani tes sebanyak dua kali, pertama mereka mengemudi tanpa getaran. Selanjutnya simulator diberi getaran dengan rentang frekuensi dari 4 sampai 7 Hz.

Robinson kemudian mengukur variabilitas detak jantung (HRV) dari peserta penelitian yang mengemudi selama 60 menit. HRV adalah indikator mengantuk karena bisa menunjukkan tubuh mulai mengirim sinyal ke sistem saraf pusat setelah kita menjadi lelah.

Hasilnya rasa kantuk mulai muncul setelah 15 menit. Sementara, rata-rata kantuk itu mulai terasa selama 30 menit. Peserta penelitian terus merasa semakin mengantuk hingga tes selesai dijalankan. Robinson menjelaskan bahwa otak menjadi tersinkronisasi dengan getaran dan memasuki tahap awal tidur.

Reporter : Cynthia Amanda Male

Sumber: Dream.co.id

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya