Jakarta - Calon petahana dalam Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi membocorkan satu dari lima nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya. Nama itu adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.
Nama lain masih ditutup rapat. Namun, mulai muncul banyak spekulasi tentang identitas empat bakal cawapres Jokowi itu. Salah satu nama yang disebut-sebut masuk dalam bursa tersebut adalah Ketua Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.
Advertisement
Munculnya nama Said Aqil tidak diambil pusing oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), salah satu partai yang mendukung Jokowi sejak awal.
Wasekjen DPP PPP, Achmad Baidowi mengatakan, pihaknya tak fokus pada nama nama yang muncul di publik sebagai cawapres Jokowi. Tugas PPP hanya menyarankan kriteria yang cocok dan menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
"PPP itu dari awal tidak mau terjebak pada nama, kami hanya menyampaikan kriteria kepada pak Jokowi, soal nama itu silakan saja beliau yang tentukan, tentu saja dengan sejumlah konsekuensi-konsekuensi," kata Baidowi, Jakarta, Minggu (15/7/2018).
Nantinya, Jokowi sendiri lah yang akan menyampaikan nama yang dipilihnya kepada partai pendukungnya.
PPP pun tidak akan protes atau memberi saran jika Jokowi telah menentukan pendampingnya.
"Enggaklah (ngasih saran ke Jokowi). Kan sudah komit dari awal, bahwa itu sudah disampaikan Pak Jokowi, kriteria Pak Jokowi yang memilih kan nyamannya dengan siapa," ujar Baidowi.
Partai berlambang kakbah itu tak mempersoalkan bila mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih cawapres dengan latar belakang tokoh agama, militer, profesional maupun partai politik. Pilihan yang Jokowi pilih baginya sudah final dan PPP siap dukung.
"Iya kalau PPP begitu (siap dukung), enggak tahu yang lain, saya kira dengan komitmen yang sama cawapres diserahkan kepada Pak Jokowi itu tergantung Pak Jokowinya," tandas Baidowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hasil Survei
Pada survei cawapres Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) nama Said Aqil masuk posisi teratas bersama Mahfud MD dan Sri Mulyani. Survei itu memiliki responden elite, pembuat opini atau opinion leader dan media massa pemilih nasional. Penilaian survei berdasarkan penilaian kapabilitas, integritas, empati, akseptabilitas, kontinuitas.
Mahfud MD di posisi pertama (7,2 persen), lalu diikuti Sri Mulyani (7 persen), Said Aqil (6,3 persen), Airlangga Hartarto (6,1 persen); dan Zainul Majdi (6,1 persen). Said Aqil pun mengatakan sampai saat ini belum ada partai politik yang berusaha meminang dirinya jadi cawapres. "Belum. Belum ada," kata Said Aqil ditemui usai acara Halal Bihalal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (8/7).
Dia juga menampik jika PBNU telah memberikan dukungan terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres Jokowi. Dia menyebut hal itu untuk mendoakan saja. "Sebenarnya bukan dukung. Bukan. Cak Imin datang. Kita merestui dan mendoakan saja bahasanya. Mendoakan berhasil," ucapnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Jawapos
Advertisement