Liputan6.com, Indramayu - Setelah menangkap lima terduga teroris, Densus 88 Antiteror dan jajaran Polda Jawa Barat berhasil menangkap dua pelaku penyerangan bom panci ke Mapolres Indramayu, Minggu (15/7/2018) dini hari.
Kedua pelaku tersebut berinisial A dan GL ditangkap setelah kabur dan melemparkan bom panci ke pintu penjaagaan Mapolres Indramayu. Kedua pelaku tersebut diketahui merupakan pasangan suami istri (Pasutri).
Baca Juga
Advertisement
"Pelaku GL ditangkap setelah petugas menembakkan timah panas setelah itu istrinya. Pelaku GL sudah dirawat di RS Bhayangkara Losarang dan akan dibawa ke Jakarta," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat menggelar konferensi pers di Mapolres Indramayu, Minggu (15/7/2018).
Kedua pelaku tersebut ditangkap setelah sebelumnya petugas mengamankan lima terduga teroris. Dia mengungkapkan, sebelumnya petugas menangkap terduga teroris berinisial AS dan M.
Dari hasil penangkapan tersebut, pengembangan dilakukan. Hingga petugas berhasil menangkap dua pasutri yang melempar bom panci ke Mapolres Indramayu.
"Yang bersangkutan saat dikejar tak berani pulang ke rumah. Mereka takut dan sampai di depan Mapolres Indramayu petugas jaga curiga ada motor malam hari tak pakai lampu," ujar dia.
Pasutri tersebut terus menghampiri petugas yang berjaga dan sempat mengejar salah seorang petugas. Salah seorang pelaku melemparkan bom panci dan kemudian kabur.
Petugas mengejar pelaku hingga GL ditembakkan peluru timah panas oleh petugas. Dia mengatakan bom panci yang dilempar oleh pelaku memiliki daya ledak rendah.
"Dilihat dari barang buktinya bom berdaya ledak low explosive yang terbuat dari black powder, mesiu dan potasium. Mirip seperti bom ikan," sebut Agung Budi.
Jaringan JAD
Dari hasil penyelidikan sementara, teroris yang membuat panik warga Indramayu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Agung Budi mengaku terduga teroris tersebut dipastikan akan menyerang Mapolres Indramayu.
"Pasca-bom Surabaya dan Mako Brimob Kelapa Dua. Kapolri perintahkan seluruh polda khususnya di Jawa gelar kegiatan prefentiv dan penegakan hukum termasuk di Polda Jabar," kata dia.
Namun demikian, upaya tersebut kerap digagalkan oleh anggota. Dengan sigap anggota Polisi berhasil menghalau upaya penyerangan.
Dia menyebutkan, hingga saat ini sudah 25 kasus penegakan hukum terkait teroris berhasil diamankan. Empat pelaku ditindak tegas di kawasan Cianjur, satu pelaku ditindak di kawasan Pamengpeuk.
"Terakhir dua minggu lalu di pamanukan subang dan anggota JAD juga," sebut dia.
Pada kejadian di Indramayu, dia menyebutkan pelaku GL asal Jatibarang Indramayu dianggap menjadi aktor intelektual. GL juga merupakan pelaku yang merakit bom panci untuk diledakkan.
Agung Budi memastikan masyarakat Jawa Barat untuk tetap aman. Seluruh kantor polisi di Jawa Barat masih dijaga ketat.
"Istri GL masih kami periksa dan secara keseluruhan motifnya masih kami dalami, tapi semua nya jaringan JAD," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement