Keberagaman Jadi Warisan Timnas Prancis di Piala Dunia 2018

Keberagaman warna kulit dan keturunan di Timnas Prancis juga menjadi salah satu yang menarik dari tim pemenang Piala Dunia 2018 ini

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jul 2018, 11:30 WIB
Striker timnas Prancis, Olivier Giroud mengangkat trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara setelah mengalahkan Kroasia pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Martin Meissner)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu yang menarik pada juara Piala Dunia 2018 adalah keberagaman yang terdapat di tim nasional Prancis. Hal ini dikarenakan banyaknya anggota yang merupakan warga keturunan.

Melansir dari ESPN pada Senin (16/7/2018), lima belas anggota timnas Prancis di Piala Dunia adalah keturunan Afrika. Orangtua Paul Pogba berasal dari Guinea, sementara ayah Kylian Mbappe berasal dari Kamerun dan sang ibu adalah warga Algeria.

Sementara, bek Samuel Umtiti lahir di Kamerun dan kiper cadangan Steve Mandanda berasal dari Zaire. Sisanya banyak yang berdarah Aljazair, Mali, Mauritania, Maroko, dan Senegal.

"Keanekaragaman skuad adalah citra negara Prancis yang indah ini," ujar gelandang Blaise Matuidi menjelang pertandingan final melawan Kroasia di Piala Dunia.

 Simak juga video menarik berikut ini:

 


Kostum yang Sama

Para pemain Prancis melakukan selebrasi usai menjuarai Piala Dunia dengan mengalahkan Kroasia pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). Prancis menang 4-2 atas Kroasia. (AP/Matthias Schrader)

Keragaman tidak hanya berakar dari benua Afrika namun juga di Eropa itu sendiri. Ayah Antoine Griezmann adalah imigran dari Jerman dan ibunya merupakan keturunan Portugal.

"Ini adalah Prancis yang kami cintai," kata Griezmann setelah peluit akhir setelah pertandingan melawan Kroasia pada Senin dini hari dibunyikan.

"Sangat indah melihatnya," tambah Griezmann.

"Mungkin ada pemain yang berasal dari tempat yang berbeda, tapi kami memiliki kondisi pikiran yang sama. Kami semua bermain untuk kostum yang sama, ayam jantan. Untuk negara kami, kami memberikan semua yang kami miliki. Begitu Anda mengenakan jersey, kami melakukan segalanya untuk satu sama lain."


Mencintai Keberagaman

Pemain imnas Prancis memegang trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis berhasil menjadi juara setelah membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Sekalipun tidak turun lapangan selama Piala Dunia, bek Adil Rami sangat mencintai keberagaman tersebut. Dia mengatakan bahwa hal itu adalah sebuah warisan berharga.

"Aku orang Prancis yang berasal dari Maroko dan bangga akan hal itu. Dengan bangga kutunjukkan aku bukan penjahat, bangga membuat negaraku gembira seperti ini," kata Rami yang mengumumkan akan pensiun tersebut.

"Suasananya luar biasa. Saya belum pernah melihat tim dengan ikatan semacam ini. Prancis adalah juara dunia, kami beragam, kami membutuhkannya, dan semua orang merayakannya. Ini sangat besar!" ujar Rami.

 


Mengulang Sejarah

Pogba dan Mbappe merayakan kesuksesan Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018. (AP/Matthias Schrader)

Kemenangan ini seakan mengulang sejarah di Piala Dunia 1998. Pada saat itu, timnas Prancis juga memiliki keberagaman dalam tim saat membawa gelar juara dunia ke negara itu.

Istilah "Black, Blanc, Beur" dipopulerkan pada saat itu. Hal ini mengacu pada warna kulit dan ras pemain yang hitam, putih, dan Arab yang bersatu di lapangan.

Prancis sendiri berhasil menekuk Kroasia dengan skor 4-2 pada pertandingan tadi malam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya