Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Kroasia Zlatko Dalic mengatakan para pemainnya harus bangga dengan torehan mereka pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Melaju ke final, Luka Modric dan kawan-kawan takluk 2-4 dari Timnas Prancis di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018) malam WIB.
Para pemain Kroasia mendapat standing ovation dari para penggemar mereka setelah tampil baik saat melawan Prancis selama 90 menit pada final Piala Dunia. Mendominasi sebagian besar jalannya pertandingan, tapi mereka harus kemasukan gol bunuh diri, penalti yang dihadiahkan VAR, dan dua gol cepat.
Baca Juga
Advertisement
"Tentu saja, kami sedih, namun saya mengatakan kepada mereka, 'angkat kepala kalian'. Anda tak punya alasan untuk merasa tidak puas, Anda telah memberikan segalanya, dan Anda harus bangga terhadap penampilan Anda di turnamen ini," ucap Dalic dalam konferensi pers.
"Tegakkan dagu kalian anak-anak, jika seseorang menyebut kami untuk menjadi runner up pada awal turnamen, itu akan fantastis."
"Terkadang di sepak bola Anda kalah, itulah sepak bola. Namun, kami bermartabat dalam kemenangan-kemenangan kami dan kami harus bermartabat dalam kekalahan, kami harus menghormati skornya," ucap Dalic menambahkan.
Kecewa Hadiah Penalti
Dalam tiga laga sebelumnya di fase gugur, Kroasia selalu mampu bangkit setelah tertinggal satu gol. Bahkan saat menghadapi Denmark dan Rusia, mereka harus menutaskan laga dengan adu tendangan penalti. Sementara saat melawan Inggris, Kroasia kembali harus menjalani babak perpanjangan waktu.
Menghadapi Prancis, Kroasia tertinggal lebih dulu lewat gol bunuh diri Mario Mandzukic. Namun, mereka mampu menyamakan skor lewat gol Ivan Perisic.
Kroasia kembali tertinggal setelah Antoine Griezmann sukses mengeksekusi penalti di menit 38. Prancis menambah keunggulan di babak kedua lewat Paul Pogba dan Kylian Mbappe. Sayang, Kroasia hanya bisa menambah satu gol melalui Mandzukic.
Dalic berpikir gol bunuh diri di menit ke-18 dan penalti Prancis, merupakan titik balik. "Saya tak berbicara mengenai para wasit. Namun, mari saya katakan satu hal: di final Piala Dunia, Anda tidak memberikan penalti semacam itu," ucapnya.
"Namun, itu sama sekali tidak mengecilkan kemenangan Prancis. Mungkin kami sedikit tidak beruntung, namun pada enam pertandingan pertama kami mendapat banyak keberuntungan."
"Itu mungkin permainan terbaik yang kami mainkan di turnamen. Namun melawan tim berkualitas seperti Prancis, Anda tidak dapat kemasukan empat gol."
Meski kecewa dengan hadial penalti, Dalic menilai penggunaan teknologi VAR bagus untuk sepak bola. "Jangan mengambil hal ini seolah-olah saya mengatakan sesuatu yang buruk mengenai wasit," ujarnya.
"Saya menghormati wasit, ia membuat keputusan yang ia pikir tepat. Pada VAR, ketika hal itu menguntungkan Anda maka itu bagus, ketika hal itu merugikan Anda itu buruk."
Advertisement
Masa Depan
Dalic mengaku belum menentukan masa depannya bersama Timnas Kroasia. "Saya tidak pernah mengambil keputusan dalam semalam," ucapnya. "Saat ini saya tidak berpikir mengenai apapun, hanya pulang dengan selamat ke Kroasia."
Dalic mengatakan suskes Timnas Kroasia, yang negara berpenduduk empat juta jiwa, hanya dapat dilakukan dengan banyak bekerja keras. "Saya bangga terhadap para pemain saya, saya bangga terhadap tim saya, saya bangga terhadap negara saya," pungkasnya. (Ant)