Liputan6.com, Jakarta - Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric, menilai timnya bermain lebih bagus ketimbang Prancis, meski akhirnya tumbang 2-4 dalam partai final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7/2018).
Kroasia memang unggul dalam penguasaan bola. Pada 15 menit awal, Modric cs terus tampil menekan. Akan tetapi, Prancis justru lebih dulu memimpin berkat gol bunuh diri Mario Mandzukic.
Baca Juga
Advertisement
Meski sempat menyamakan skor lewat gol Ivan Perisic, Kroasia akhirnya kembali tertinggal setelah Antoine Griezmann mencetak gol lewat penalti sebelum Prancis menambah dua gol lagi dan hanya bisa diperkecil oleh Mandzukic memanfaatkan blunder Hugo Lloris.
Modric mengaku timnya tak menyesal gagal meraih gelar juara dunia pertama mereka sepanjang sejarah dan menegaskan bahwa Kroasia tetap pulang dengan kepala tegak.
"Kami tak menyesal karena kami bermain lebih baik hampir sepanjang pertandingan. Sayangnya, beberapa gol karena kecerobohan kami menguntungkan mereka," ujar Modric seperti dikutip ESPN.
"Mereka akan melakukan perayaan tapi kami bisa menegakkan kepala. Ketika emosi kami sudah stabil, kan akan bisa melakukan analisis secara lebih jelas," ia menambahkan.
Jadi Pemain Terbaik
Meski tak jadi juara, Modric tetap menorehkan prestasi impresif di Piala Dunia 2018 ini dengan menyabet penghargaan bola emas untuk pemain terbaik turnamen.
Modric mengungguli dua pemain lainnya, yakni kapten Belgia, Eden Hazard yang berada di peringkat kedua serta penyerang Prancis, Antoine Griezmann di posisi ketiga.
Penampilan luar biasa Modric bisa jadi membuatnya akan masuk menjadi nomine peraih penghargaan pemain terbaik dunia Ballon d'Or edisi 2018 ini.
Sumber: bola.net
Advertisement