Trofi Dicuri hingga Jumlah Bayi Melonjak, Ini 5 Fakta Menarik Sejarah Piala Dunia

Selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di Rusia, sejumlah sejarah baru tercipta. Gol bunuh diri di final pertama terjadi hingga penggunaan teknologi VAR.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Jul 2018, 18:05 WIB
Pemain imnas Prancis memegang trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis berhasil menjadi juara setelah membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Liputan6.com, Moskow - Prancis akhirnya tampil menjadi juara Piala Dunia 2018. Pada Minggu 15 Juli 2018, Tim Ayam Jantan ini sukses menghantam Kroasia 4-2 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia.

Timnas Prancis membuka keunggulan pada menit ke-18 melalui tendangan bebas Antoine Griezmann yang kemudian meluncur deras ke gawang setelah mengenai kepala Mario Mandzukic yang berusaha menghalau datangnya bola. Gol ini pun diklaim oleh FIFA sebagai gol bunuh diri Mandzukic.

Selama penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di Rusia, sejumlah sejarah baru tercipta. Gol bunuh diri di final pertama terjadi hingga penggunaan teknologi VAR.

Namun, momen-momen menarik terkait Piala Dunia bukan kali pertama terjadi. Sejumlah catatan menarik juga pernah terjadi di pesta sepak bola empat tahun sekali tersebut.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 fakta unik terkait Piala Dunia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Trofi Piala Dunia Sempat Hilang

Pemain timnas Prancis, Corentin Tolisso mencium trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara setelah mengalahkan Kroasia pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Matthias Schrader)

Trofi Piala Dunia menjadi kebanggaan bagi negara yang berhasil memenangkan kompetisi sepakbola bergengsi tersebut. Tak terkecuali Inggris.

Negeri Kerajaan tersebut memamerkan trofi Piala Dunia yang berhasil diraih kesebelasan Inggris usai mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2 di partai final pada tahun 1966. Namun kemudian benda itu dicuri saat dipamerkan.

Dikutip dari laman History.com, kejadian tersebut terjadi di lokasi pameran, Central Hall, Westminter, London, tepat pada 51 tahun silam, 20 Maret 1966. Piala itu terbuat dari emas padat senilai 30 ribu pound sterling atau sekitar RP 496 juta rupiah dengan kurs saat ini, harga yang sangat tinggi pada masa itu.

Piala dicuri, sementara perangko senilai 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 49 miliar tak dibawa pelaku, dibiarkan tetap di tempat pameran.

Detektif dan ahli forensik pun melakukan penyelidikan atas hilangnya tropi tersebut. Menurut kepolisian, pelaku teridentifikasi seorang pria berusia 30-an, berambut hitam, dan memiliki bekas luka di bagian wajah.

Selang dua hari kemudian, pihak FA menerima paket dari orang tak dikenal berisi bagian atas trofi dengan sepucuk pesan dari sang pencuri yang menginginkan uang tebusan sebesar 15,000 euro sebagai syarat agar trofi tersebut dapat dikembalikan.

FA dan Kepolisian London langsung merancang strategi untuk menjebak si pencuri. Akhirnya cara tersebut berhasil.

Pada 27 Maret, pelaku yang diketahui bernama Edward Bethcley akhirnya tertangkap. Namun dia membantah sebagai dalang utama dari skenario pencurian melainkan hanyalah seorang perantara pesan tebusan.

 


2. Fenomena Baby Boom

Pelatih Prancis, Didier Deschamps, diangkat anak asuhnya usai menjuarai Piala Dunia dengan mengalahkan Kroasia pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). Prancis menang 4-2 atas Kroasia. (AP/Francisco Seco)

Dampak Piala Dunia 2018 di Rusia tidak hanya memengaruhi kesehatan, seperti risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Ada dampak positif yang dapat terjadi, yakni fenomena baby boom berupa peningkatan kelahiran bayi di suatu negara, khususnya negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Dikutip dari laman South China Morning Post, angka kelahiran bayi yang tinggi ini terbukti terjadi di Jerman saat negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Hasil studi di Jerman, fenomena baby boom yang langka terjadi dalam waktu sembilan bulan setelah Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006.

Padahal, Jerman tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di Eropa. Hanya 30 persen peningkatan kelahiran dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2005). Ini kemungkinan karena efek euforia Piala Dunia, sesuai dilansir dari South China Morning Post.

Kecenderungan yang sama juga dialami Spanyol, yang satu wilayah dengan Catalonia. Negara itu mengalami 16 persen kenaikan tingkat kelahiran dalam waktu sembilan bulan setelah Barcelona memenangkan Liga Champions 2009.

 


3. 50 Persen Penduduk Dunia Menyaksikan Piala Dunia

Para pemain Prancis melakukan selebrasi usai menjuarai Piala Dunia dengan mengalahkan Kroasia pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018). Prancis menang 4-2 atas Kroasia. (AP/Matthias Schrader)

Ada sejarah lain yang tercatat pada penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil. Data menunjukkan bahwa 3,2 miliar orang di Bumi menyaksikan pertandingan tersebut.

Jika dihitung, angka 3,2 miliar adalah 50 persen penduduk dunia saat itu. Hal ini juga menunjukkan bahwa olahraga ini semakin diminati oleh penduduk dunia.

Dikutip dari laman FIFA.com, kala itu pertandingan di Brasil mempertemukan antara dua kesebelasan Argentina dan Jerman.

 


4. Lebih dari 3 Juta Botol Bir Terjual di Piala Dunia 2010

Pemain timnas Prancis, Djibril Sidibe memegang trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara setelah mengalahkan Kroasia pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Frank Augstein)

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Benua Afrika terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta sepak bola terbesar di dunia.

Tepatnya pada tahun 2010, Afrika Selatan dipilih menjadi tuan rumah Piala Dunia. Kala itu, Spanyol keluar sebagai juaranya setelah menang 1-0 atas Belanda.

Selain menjadi tuan rumah pertama di benua Afrika. Ada sejarah lain yang tercatat. Lebih dari 3 juta botol bir terjual di sejumlah stadium di negara tersebut.

Jika ditotal, jumlah 3 juta bir ini setara dengan 750 ribu liter. Tak hanya bir, ada hal lain yang laku terjual. Yaitu hotdog yang terjual hingga 390.600 buah.

 


5. Gol dan Kartu Merah Tercepat

Bek Prancis, Adil Rami merayakan gelar juara Piala Dunia 2018 setelah mengalhkan Kroasia pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis berhasil menjadi juara setelah membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Matthias Schrader)

Pada penyelenggaraan Piala Dunia sebuah sejarah dicetak dengan gol tercepat di dunia. Gol itu diciptakan oleh Hakan Sukur dari Turki kala berhadapan dengan Korea Selatan.

Gol yang diciptakan oleh Hakan Sukur, tergolong luar biasa. Sebab, angka tersebut ia dapatkan saat pertandingan baru berjalan sekitar 11 menit.

Tak hanya gol tercepat, tahun 2002 juga menciptakan sejarah baru dimana kartu merah tercepat tercipta. Kala itu, bek asal Uruguay Jose Batista mendapatkan kartu merah saat pertandingan baru berjalan selama 56 detik.

Ia melakukan tackle dari belakang terhadap gelandang Skotlandia yaitu Gordon Strachan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya