Liputan6.com, Jakarta Penyakit yang seringkali dialami perempuan selama hamil adalah infeksi saluran kemih (ISK). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih, dapat menimbulkan infeksi disertai rasa sakit dan gejala lain yang sangat mengganggu.
Risiko terkena ISK akan meningkat saat kehamilan memasuki minggu keenam hingga ke-24. ISK lebih sering terjadi selama kehamilan karena perubahan saluran kemih. Posisi rahim berada langsung di atas kandung kemih.
Saat rahim membesar, disertai bobot tubuh yang meningkat selama hamil, aliran urine dari kandung kemih jadi terhalang. Hal ini ternyata membuat bakteri yang ada di urine memicu infeksi.
Baca Juga
Advertisement
Bahaya buat Ibu Hamil?
Ada gejala yang sangat khas terjadi pada penderita ISK, yaitu saat buang air kecil muncul rasa perih atau tidak tuntas. Orang Indonesia sering menyebutnya sebagai anyang-anyangan. Hasrat buang air kecil pun jadi lebih sering.
Muncul seperti percikan darah saat urine ke luar, bahkan terlihat jelas adanya darah. Aroma urine pun jadi sangat menyengat. Gejala lainnya adalah rasa kram di perut bagian bawah. Pada beberapa kasus, disertai dengan kenaikan suhu atau demam.
ISK pada ibu hamil harus segera ditangani dengan tepat. Jika bakteri menyebar ke ginjal bisa memicu persalinan lebih awal, bayi pun jadi lahir prematur. Bagi ibu hamil, jika mengalami gejala seperti di atas segera konsultasi dengan dokter kandungan.
Dokter bisanya akan meminta pemeriksaan urine. Jika hasilnya positif terdapat bakteri di urine, berarti ibu terkena ISK. Obat antibiotik pun akan diberikan untuk melawan bakteri tersebut.
Kondisi ibu yang hamil, membutuhkan antibiotik yang aman untuk janin. Untuk itu, konsultasikan secara cermat dengan dokter kandungan.
Penulis : Mutia/ Dream.co.id
Advertisement