Warga Miskin NTT Bertambah, Apa Penyebabnya?

Jumlah warga miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 18 Jul 2018, 10:02 WIB
Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwalapia, saat memberi keterangan pers mengenai perkembangan jumlah penduduk miskin. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Jumlah warga miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, perkembangan jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebanyak 7,4 ribu orang.

Jumlah ini masih membawa NTT menduduki peringkat ke tiga provinsi termiskin di Indonesia.

"Kalau kami melihat perkembangan jumlah penduduk miskin di NTT, meningkat sebanyak 7,4 ribu orang. Angka ini cukup tinggi," ucap Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwalapia, Senin, 16 Juli 2018.

Dia menjelaskan, berdasarkan data, jumlah warga miskin pada Maret 2018 sebanyak 1.142,170 ribu orang. Ini berarti meningkat 7,430 ribu orang atau naik sebesar 21 persen, jika dibandingkan pada September 2017 yang berjumlah 1.134,740 ribu orang, dari total jumlah penduduk NTT sebanyak 5,2 juta.

Beberapa fenomena, selama periode September 2017-Maret 2018 yang terkait dengan tingkat kemiskinan di NTT, di antaranya adanya inflasi umum sebesar 1,81 persen. Sedangkan Maret 2017-Maret 2018 juga inflasi umum sebesar 2,25 persen, serta persentase rumah tangga penerima beras prasejahtera (rastra) atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) sebesar 43,09 persen.

Garis kemiskinan dihitung juga dari inflasi, ketika harga naik, pendapatan juga harus meningkat untuk mampu belanja kebutuhan dasar. "Sehingga garis kemiskinan otomatis naik dan masuk kategori miskin," Maritje memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya