Liputan6.com, Jakarta Kirab obor Asian Games atau Asian Games Torch Relay 2018 di New Delhi berjalan dengan lancar, mulai dari prosesi pengambilan api abadi Asian Games ke-18 di Major Dhyan Chand National Stadium. Obor Asian Games kemudian diarak mengitari monumen nasional India Gate yang terletak di jantung di kota New Delhi, hingga kembali ke National Stadium.
Api tersebut kemudian dipindahkan dari obor ke tinder box dan siap dibawa ke Yogyakarta pada tanggal 16 Juli 2018. Dari Yogyakarta, obor Asian Games 2018 rencananya akan dibawa ke 54 kota dengan masing-masing jarak tempuh 10 km yang diikuti oleh sebanyak 819 pelari Indonesia.
Advertisement
Prosesi upacara penyalaan obor Asian Games secara berurutan dilakukan oleh Secretary General Indian Olympic Association (IOA), Rajeev Mehta, kemudian diserahkan kepada President IOA, Dr. Narinder Dhruv Bhatra, Secretary Sport (Kementerian Pemuda dan Olahraga India), Rahul Bhatnagar, Olympic Council of Asia (OCA) Honorary Live Vice President, Wei Jizhong dan Raja Randhir Singh, lalu oleh President INASGOC, Erick Thohir obor diserahkan kepada legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti yang dipercayakan sebagai Torch Ambassador Asian Games 2018 dari Indonesia.
Kemudian Susi menyerahkan obor tersebut kepada Mary Kom, petinju ternama India untuk dibawa berlari dan dilanjutkan secara estapet oleh sekitar 30 atlet India dari berbagai cabang olahraga.
Usai mengitari rute India Gate, obor Asian Games 2018 dibawa kembali ke Major Dhyan Chand Stadium untuk prosesi pemindahan api dari obor ke tinder box yang dilakukan oleh Duta Besar RI untuk India, Sidharto Reza Suryodipuro.
Selanjutnya api Asian Games 2018 yang sudah berada di dalam tinder box diinapkan selama satu malam di Wisma Duta KBRI New Delhi sebelum dibawa ke Yogyakarta dengan pesawat khusus TNU AU.
"India memiliki sejarah penting dalam dunia olehraga, karena menjadi tempat lahir event olahraga terbesar di benua Asia yang ditandai dengan penyelenggaraan Asian Games pertama tahun 1951 silam. Asian Games 2018 ke-18 yang di host oleh Indonesia kali ini mencatatkan partisipasi terbesar selama sejarah perhelatan pekan olahraga empat tahunan ini dengan jumlah official dan atlet mencapai 16.920 orang," kata Erick Thohir.
Dijaga Ketat
Api Asian Games ini akan mendapat penjagaan penuh selama lebih dari 24 jam oleh petugas khusus untuk memastikan api yang akan dibawa ke Indonesia tetap menyala. Hal ini dilakukan karena jika api padam maka makna keagungan api tersebut hilang dan prosesi pengambilan api Asian Games harus diulang dari semula.
Untuk merayakan momen penempatan api Asian Games ke-18 di KBRI New Delhi diselenggarakan acara resepsi dengan mengundang kalangan pejabat Kementerian Olahraga dan Pemuda India, Indian Olympic Association, federasi olahraga dari berbagai disiplin, para Duta Besar negara-negara partisipan Asian Games, India-Indonesia Friendship Society (IIFS), para pelatih bulu tangkis Indonesia yang bertugas di India, WNI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) India, travel agent dan media.
Advertisement
KBRI New Delhi
Melalui kegiatan tersebut diharapkan diseminasi informasi mengenai Asian Games ke-18 di Indonesia dapat dilakukan secara maksimal kepada publik India.
“Momen bersejarah kembali berulang, tidak hanya bagi publik Indonesia tapi juga untuk India, di mana nyala api Asian Games terus membakar semangat negara-negara Asia. Pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games keempat, baru 17 negara yang berpartisipasi dan sekarang, setelah 56 tahun, para peserta telah meningkat menjadi 45 negara, menunjukkan bahwa hubungan di antara negara Asia semakin mapan yang tercerminkan sebagai Energi Asia," ungkap Dubes Sidharto.
KBRI New Delhi bersama Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) sejak awal bekerja sama untuk mempersiapkan berbagai keperluan dalam rangka mensukseskan pelaksanaan kegiatan Asian Games Torch Relay 2018 di New Delhi. Event bersejarah ini juga menjadi sarana untuk mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata dan budaya Indonesia. Partisipasi 45 negara pada Asian Games ke-18 kali ini merupakan manifestasi bersinarnya “Energy of Asia”.