Liputan6.com, Kulon Progo PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo meresmikan Balai Pemberdayaan Masyarakat (BPM) untuk warga terdampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Peresmian BPM dilaksanakan bersamaan dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Angkasa Pura I, Pemkab Kulon Progo, serta Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (Badiklit Pensos) Kementerian Sosial RI tentang Kerja Sama Pendidikan, Pelatihan, Penelitian & Penyuluhan serta Pemberdayaan Masyarakat bagi Warga Terdampak Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi bersama Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Senin (16/7/2018). Gedung BPM yang berlokasi tepat disebelah Kantor Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo ini memiliki dua ruang kelas untuk aktivitas belajar dan mengajar dengan kapasitas 35 orang per kelas, mushola, dan toilet.
Advertisement
"Peresmian Balai Pemberdayaan Masyarakat (BPM) ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Angkasa Pura I terhadap warga yang terdampak pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Hadirnya BPM ini diharapkan dapat meningkatkan soft skill, hard skill, dan kompetensi bagi warga sesuai dengan standar yang telah ditentukan," ujar Faik Fahmi.
Beberapa program pelatihan yang diberikan kepada warga, antara lain program pengembangan pariwisata dan program pendukung konstruksi bandara. Program pengembangan pariwisata sendiri berisi pelatihan Bahasa Inggris. Sementara itu, program pendukung konstruksi bandara terdiri dari pelatihan pertukangan batu dan kayu, pelatihan las, serta dan teknik pendinginan.
Program-program tersebut pun diharapkan mampu mengurangi pengangguran.
“Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengapresiasi upaya dan kontribusi yang telah diberikan oleh Angkasa Pura I untuk turut mempersiapkan warga Kulon Progo dalam menyambut bandara baru. Melalui Peresmian BPM dan penandatanganan PKS ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan bagi warga terdampak untuk memperoleh pekerjaan baru serta mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kulon Progo,” ucap Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo.
Sebelumnya, Angkasa Pura I juga telah mengadakan pelatihan keaman untuk 80 orang, yang beberapa diantaranya kini sudah mendapatkan pekerjaan. Selain itu, diselenggarakan pula pelatihan kewirausahaan untuk 196 warga dari lima desa serta pendampingan dan konseling perencanaan keuangan.
“Selain sebagai bentuk komitmen dan kontribusi Angkasa Pura I terhadap pengembangan keahlian warga di wilayah pembangunan bandara baru, Balai Pemberdayaan Masyarakat ini merupakan wahana untuk mempersiapkan warga dalam menyambut Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. Karena Bandara ini tidak hanya milik Angkasa Pura I atau Pemerintah, namun juga harus dirasakan kehadirannya dan disiapkan bersama dengan seluruh masyarakat," kata Juru Bicara Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama.
(*)