Setelah Menerjang Genangan Air, Mobil Sebaiknya Berhenti Sejenak

Tujuannya adalah mencegah risiko kotoran menempel dalam jumlah cukup banyak. Ya, air yang terbawa mobil akan dengan mudah menarik kotoran.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2018, 17:11 WIB
Menguji Land Rover di The Above and Beyond Tour, Tangerang (Hafid/Otosia.com)

Liputan6.com, Jakarta Pada pekan lalu, Otosia menguji beragam mobil Land Rover pada acara The Above and Beyond Tour di Tangerang. Salah satu rute yang menantang adalah melewati genangan air yang cukup tinggi layaknya menghadapi medan offroad.

Setelah melewati genangan air tersebut, kami diminta untuk menghentikan mobil beberapa saat. Kami pun merasa penasaran, mengapa mobil harus berhenti setelah melewati genangan air itu? Menurut salah satu instruktur Land Rover dari Taiwan yang berkendara bersama kami, membuang air yang terbawa setelah melewati genangan air yang tinggi memiliki tujuan tersendiri.

Adapun tujuannya adalah mencegah risiko kotoran menempel dalam jumlah cukup banyak. Ya, air yang terbawa mobil akan dengan mudah menarik kotoran. Apabila kotoran yang menempel cukup banyak, dampaknya tentu saja akan berpengaruh kepada bobot kendaraan yang semakin bertambah.

"Air ini kan dapat menarik kotoran untuk menempel. Kalau masih ada air yang tersangkut, banyak kotoran yang akan menempel, nanti jadi sulit untuk dibersihkan. Apalagi kalau sudah mengering nantinya," jelas instruktur tersebut.

Oleh karena itu, setelah melewati genangan air yang cukup tinggi seperti sungai, ada baiknya menghentikan kendaraan beberapa saat untuk mengeluarkan air yang tersangkut.

Reporter: Muhammad Hafid

Sumber: Otosia.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mengenal Hydroplanning, Ancaman Maut Saat Musim Hujan

Berkendara di jalanan basah memang berbahaya. Sehebat apapun teknologi yang dimiliki mobil, kondisi jalan yang tak bisa ditebak pun kadang tak bisa dihindari.

Maka, jika berkendara dalam kondisi ini kelihaian dan ketenangan sang pengemudi cukup bisa membantu mencegah terjadinya kecelakaan. Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan, terutama saat kondisi jalan sedang basah dan licin adalah aquaplanning. Istilah ini juga biasa dikenal dengan hydroplanning.

 

 

 

Gejala terjadinya hydroplanning muncul saat ban tidak bisa memberikan cengkraman yang maksimal. Hal ini karena ada sesuatu yang menghalangi tapak ban untuk bertemu dengan permukaan jalan. Air yang berada permukaan jalan membuat hal ini bisa saja terjadi.

Lalu apa efeknya?

Jika Anda pernah merasakan hal yang berbeda saat melintasi genangan air saat kecepatan tinggi, seperti kecepatan tiba-tiba berkurang atau bahkan hilang kendali sama sekali yang bisa membuat kecelakaan, itulah yang disebut hydroplanning. Ban kehilangan traksi karena melindas air di kondisi yang tidak tepat.

Baca selengkapnya di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya