Liputan6.com, Jakarta - Film bertema sejarah, Stadhuis Schandaal, melibatkan para bintang muda berbakat. Salah satunya adalah aktor 22 tahun bernama Michael Lie atau yang akrab disapa Mikey Lie.
Dalam Stadhuis Schandaal, mahasiswa Universitas Pelita Harapan ini memerankan Pieter, perwira rendahan di abad ke-17 yang jatuh cinta dengan gadis bernama Sara. Sayangnya, kasta yang berbeda di antara keduanya membuat Pieter dituduh berselingkuh hingga dihukum mati.
Baca Juga
Advertisement
Di dunia akting, Mikey Lie sebelumnya sudah tampil di tiga film, yakni AIB #Cyberbully, BPJS (Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita), dan Perias Jenazah. Stadhuis Schandaal menjadi filmnya yang keempat. Pengalaman unik sempat dirasakan Mikey saat casting film ini.
"Saat gue dipanggil casting, gue cuma dikasih sebaris puisi yang ada di skenario. Gue cukup lama casting dua jamlah buat ngedalemin isi dan makna dari puisinya. Semakin gue baca dan gue coba buat dalemin isi puisinya, gue nangis ngucur (air mata) pokoknya. Nah, baru langsung di-take sama casting director-nya," terang Mikey seperti disampaikannya melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (17/7/2018).
Bahasa Belanda
Mikey yang mengakui bahwa perannya itu sangat berat dan dalam pun diwajibkan untuk belajar bahasa Belanda. Ia mendalaminya dengan diajari oleh aktor senior George Taka sambil berlatih dengan teman-temannya yang ada di Belanda.
"Dan di waktu reading pun, gue lebih banyak reading sendiri karena buat naikin mood, ambience, dan karakter Peter. Terlebih untuk karakter Peter ini kan karakter asli di sejarah. Susah bagi gue untuk mencari referensi dan gue sering jalan-jalan ke kota tua untuk ngerasain suasana di dalam gedungnya," ia melanjutkan.
Advertisement
Pengalaman Menyenangkan
Selain itu, Mikey Lie juga mengakui bahwa syuting Stadhuis Schandaal membuahkan pengalaman menyenangkan. Pasalnya, ia merasakan keseruan di lokasi syuting bersama orang-orang yang hangat.
"Kru, pemain, semuanya cooperative, saling dukung, dan gue sama pemain lain pun, apalagi sama senior, gue dibimbing dan dikasih masukan. Itu keuntungan besar juga bagi gue karena yang gue lihat, aktor atau akrtis seniornya enggak pelit ilmu dan baik-baik, mau mengayomi gue," ia mengutarakan.