5 Mitos tentang Retinol yang Masih Banyak Dipercaya

Simak di sini beberapa mitos retinol yang masih banyak dipercaya sampai saat ini, penasaran apa saja?

oleh Annissa Wulan diperbarui 20 Jul 2018, 08:15 WIB
Ilustrasi perawatan kecantikan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa waktu belakangan, retinol telah menjadi satu bahan dalam rutinitas kecantikan yang begitu populer. Namun, masih sangat banyak informasi yang salah tentang retinol, apakah Anda juga mengetahuinya?

Jika Anda juga sudah menggunakan retinol sebagai bagian dari rutinitas kecantikan sehari-hari, melansir stylecaster.com, Jumat (20/7/2018), berikut ini adalah beberapa mitos tentang retinol yang masih banyak dipercaya. Penasaran apa saja?

1. Retinol dapat mengelupas lapisan kulit paling atas

Retinol dapat meresap dan bekerja untuk memicu pergantian sel agar tumbuh kulit baru dan lebih segar. Untuk orang-orang dengan usia yang lebih muda, kulit akan berganti rata-rata setiap 28 hari. Namun di akhir usia 20 sampai 30-an, siklus ini akan melambat dan sel-sel membutuhkan waktu lebih lama untuk beregenerasi, menyebabkannya kering dan berkerut.

Retinol secara ilmiah telah terbukti dapat meningkatkan produksi kolagen, yang bertanggung jawab untuk membuat penampilan kulit lebih muda. Jika Anda sudah mulai menggunakan retinol saat ini, kadar kolagen akan tetap tinggi dan lebih produktif daripada orang lain yang tidak menggunakannya.

2. Retinol yang dijual di pasaran bukan produk yang baik

Ada dua jenis retinol yang biasanya harus menggunakan resep dokter untuk mendapatkannya, yaitu asam retinoat dan tretinoin. Keduanya memiliki risiko iritasi paling tinggi. Sedangkan retinol yang dijual bebas ada tiga jenis, yakni retinil palmitat, retinaldehid, dan retinol.

Jika Anda baru akan mencoba retinol, mulailah dari retinaldehyde dengan sedikit kandungan retinol yang baik untuk kulit sensitif. Jika Anda tidak memiliki masalah eksim, rosacea, atau sensitivitas, cobalah retinol yang dijual bebas, seperti di apotek.

 

 


Mitos tentang retinol

Ilustrasi kecantikan pakai pelembap (iStockphoto/Youngoldman)

3. Lebih banyak retinol, akan semakin sedikit keriput yang muncul

Jika Anda menggunakan retinol dengan rumus yang salah, kemungkinan besarnya adalah kulit menjadi teriritasi. Penelitian telah membuktikan bahwa retinol dengan dosis yang paling rendah sekali pun memiliki efek anti penuaan yang sama pada kulit.

4. Retinol hanya untuk mengatasi garis halus dan kerutan

Penggunaan retinol secara rutin dapat memudarkan bintik- bintik gelap, kemerahan, menghilangkan jerawat, dan mengatur kulit berminyak. Retinol dapat membantu memperbaiki begitu banyak kondisi kulit, karena bekerja pada tingkat sel, bukan hanya topikal.

Tidak, Anda tidak akan mendapatkan wajah baru dalam semalam. Sama halnya dengan Anda tidak akan bebas kerutan dalam waktu seminggu, karena efeknya tidak akan secepat itu.


Mitos tentang retinol

Ilustrasi kecantikan pakai krim wajah (iStockphoto/Ridofranz)

5. Kulit terkelupas adalah efek menggunakan retinol

Jika sebuah produk membuat kulit mengelupas, terbakar, menyengat, atau menjadi kering, Anda harus berhenti. Sesederhana itu.

Intinya, retinol yang digunakan dengan rumus yang tepat tidak akan memiliki efek samping apapun. Di malam hari, aplikasikan retinol dengan menepuk-nepuk kulit secara lembut, setelah 20 menit, gunakan pelembap malam.

Jangan terlalu sering menggunakan retinol, gunakan satu kali saja dalam seminggu. Jika Anda benar-benar tidak mengalami iritasi, Anda bisa menggunakannya setiap malam dan pastikan untuk tidak menggunakannya bersamaan dengan produk jerawat apa pun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya