Tenggelam 2 Hari di Laut, iPhone Masih Dapat Bertahan Hidup

iPhone yang tenggelam di laut ini ditemukan masih mampu bertahan hidup dengan baterai sisa 80 persen.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 18 Jul 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi force quit di iOS. (Foto: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Meski Apple tak pernah menyebut iPhone sebagai perangkat tahan banting, nyatanya dalam beberapa kasus smartphone itu berhasil selamat dari sejumlah peristiwa ekstrem.

Salah satu kasus yang paling sering ditemui adalah iPhone mampu berfungsi normal, meski jatuh dari ketinggian hingga ratusan meter.

Terbaru, iPhone dilaporkan berhasil selamat setelah tenggelam selama dua hari di laut. Dikutip dari Mirror, Rabu (18/7/2018), peristiwa ini dialami oleh penyelam asal Inggris bernama Cerys Hearsey.

Saat sedang menyelam di laut sekitar Dorset, Inggris, ia tiba-tiba melihat kilatan cahaya di dasar laut yang ternyata berasal dari LED nofikasi iPhone. Saat itu, iPhone dalam kondisi terbungkus kantong anti air dan berada dalam kedalaman 9 meter.

Melihat tanda-tanda iPhone masih hidup, Hearsey pun membawanya ke daratan. Setelah dilakukan pengecekan, iPhone tersebut ternyata masih dapat menyala dan berjalan normal. Luar biasanya, perangkat itu masih memiliki sisa baterai 84 persen.

Begitu mengetahui perangkat masih dapat menyala, dia segera membuka kontak untuk mengetahui siapa pemiliknya. Beruntung, ia berhasil menemukan pemilik iPhone tersebut dan segera menghubunginya.

"Saya membawanya ke daratan dan segera membuka pembungkusnya karena sudah ada air di dalamnya. Lalu, saya mencari pemiliknya dan segera mengontaknya. Smartphone merupakan barang penting saat ini dan sulit untuk digantikan," tutur Hearsey.


Kisah Pemilik iPhone

Fitur Face ID di iPhone X mampu dibobol anak berumur 10 tahun. (Doc: USA Today)

Sang pemilik pun segera merespon pesan Hearsey dan mengatur pertemuan. Alhasil, pemilik yang bernama Rob Smith sepakat bertemu dengan Hearsey untuk mengambil perangkatnya tersebut.

Saat bertemu, Smith menuturkan, iPhone tersebut dimiliki oleh sepupunya yang tinggal di Kanada. Dia menjatuhkan perangkat itu saat sedang menaiki kayak di Dorset dua hari sebelumnya.

Ketika peristiwa itu terjadi, menurut Smith, sang sepupu sebenarnya sudah pasrah. Meski terbungkus kantong anti-air, dia merasa perangkat itu tidak dapat diselematkan dan memilih kembali ke Kanada.

"Sepupu saya tidak percaya hal ini. Awalnya, dia marah karena berpikir harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli smartphone baru. Dia menyimpan banyak foto selama perjalanan di Inggris di ponsel tersebut dan berpikir tidak akan bisa melihatnya lagi," tutur Smith.

Kini, iPhone tersebut sudah dikirimkan kembali ke pemilik sebenarnya yang berada di Kanada. Sayangnya, tidak dapat diketahui alasan iPhone itu mampu bertahan hingga dua hari di dasar laut, mengingat smartphone anti-air sekalipun tidak disarankan terkena air laut.

Kemungkinan yang masuk akal adalah sang pemilik menggunakan kantong anti air yang benar-benar teruji kualitasnya. Itu terbukti dari jumlah air yang masuk dalam kedalamnya ternyata tidak banyak, sehingga iPhone masih dapat diselamatkan.


Jatuh dari Ketinggian 300 Meter, iPhone Masih Selamat

Sebuah iPhone X terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kasus serupa juga pernah terjadi baru-baru ini. Namun, peristiwa ini tidak terjadi di laut, melainkan iPhone yang mampu selamat setelah jatuh dari ketinggian 300 meter. 

Berdasarkan laporan WHO TV, pada 3 Juli 2018, wanita bernama Sarvinder Naberhaus terbang dengan pesawat lawas--biplane--di Iowa, Amerika Serikat.

Saat di udara, ia berinisiatif untuk mengambil foto menggunakan iPhone miliknya.

Namun tak disangka, saat mengambil foto tersebut, iPhone--yang tak disebutkan serinya--milik Naberhaus terjatuh. Padahal, saat itu dia sedang berada di ketinggian sekitar 300 meter.

Begitu mendarat, Naberhaus berupaya melacak perangkat tersebut melalui aplikasi Find My iPhone. Sayangnya, upaya tak membuahkan hasil.

Tak menyerah, Naberhaus pun mulai menyusuri jalanan saat dia terbang sebelumnya dan kembali mengakses aplikasi Find My iPhone.

Pada usaha kedua ini, ia ternyata berhasil menemukan iPhone miliknya dalam keadaan baik-baik saja.

Teman Naberhaus, Donna Johnson, yang pergi bersamanya mengaku sangat kaget dengan kejadian ini.

Ia tidak percaya sebuah smartphone dapat selamat usai terjatuh dari ketinggian 300 meter.

"Saya bertanya apakah benar itu perangkat yang sama. Ini adalah smartphone ajaib, tak mungkin ada perangkat yang terjatuh dari ketinggian 300 meter dan masih dapat hidup," tuturnya seperti dikutip dari Apple Insider.

Setelah berhasil menemukan iPhone miliknya tersebut, Naberhaus pun mengurungkan niat untuk membeli perangkat baru.

Tak lupa, ia menyebut ada campur tangan Tuhan dalam peristiwa ini, sehingga iPhone miliknya masih berfungsi dengan baik.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya