Liputan6.com, Helsinki - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump buah tangan berupa sebuah bola Piala Dunia 2018, usai keduanya melaksanakan pertemuan tingkat tinggi di Helsinki, Finlandia pada Senin 16 Juli 2018.
Putin memberikan bola itu kepada Trump di depan mimbar, saat mereka melaksanakan konferensi pers bersama para delegasi dari AS dan Rusia serta awak pers, guna menjabarkan hasil pertemuan yang berlangsung sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Saat memberikan bola itu kepada Trump, Putin mengatakan, "Pak Presiden, saya memberikan bola ini kepada Anda dan bola ini akan berada di lapangan Anda," jelasnya, menandai bahwa Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
Donald Trump membalas, "Benar kami akan menjadi tuan rumah (Piala Dunia 2026) dan kami berharap akan melakukannya dengan baik. Terima kasih. (Bola) ini akan diberikan kepada anak saya Barron."
Hingga akhirnya Trump mengatakan, "Melania, ini dia," seraya melempar bola itu kepada istrinya yang duduk di barisan paling depan. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (17/7/2018).
Melania --yang tampaknya agak terkejut dengan lemparan Trump-- luput menangkap bola tersebut.
Bola itu sempat memantul di paha atas Melania, untuk kemudian ditangkap oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang duduk di sebelah kirinya.
Pompeo kemudian menyerahkan bola itu kepada Melania.
Sang Ibu Negara AS kemudian menerima dan memangku bola itu sambil tersenyum lebar sepanjang konferensi pers berlangsung.
Selepas konferensi pers, istri Donald Trump itu menyerahkan bola tersebut kepada delegasi AS.
Berikut videonya:
Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin
Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin akhirnya bertatap muka dalam KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin 16 Juli 2018 siang waktu setempat (sekitar 18.00 WIB).
Seperti dikutip dari CNN, jelang KTT di Helsinki, Trump telah mengangkat sejumlah isu seputar AS-Rusia kepada Putin, meliputi: bilateral ekonomi perdagangan, militer, perlombaan senjata nuklir dan pemusnah massal, serta isu geopolitik yang menjadi perhatian kedua negara.
"Kami berdiskusi tentang semua hal, dari perdagangan, militer, misil, nuklir, hingga China," kata Trump bersama Putin di hadapan sejumlah wartawan jelang dialog tatap muka tertutup yang akan mereka lakukan segera di Helsinki.
Pada gilirannya, Putin mengatakan, "Presiden yang terhormat, saya senang bisa bertemu Anda di Finlandia. Kita telah melakukan kontak secara berkelanjutan via telepon belakangan ini. Jelas, waktunya telah tiba bagi kita melakukan dialog seperti ini, karena telah banyak kejadian di dunia yang mesti kita bahas," kata Putin dalam bahasa Rusia yang kemudian diterjemahkan oleh penerjemah.
Trump juga mengangkat isu soal dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016 (populer disebut Russian Meddling) --sebuah skandal yang belakangan menjadi sumber kontroversi sarat tensi tinggi dalam relasi Washington-Moskow sejak 2016. Kendati demikian, komentar Trump yang justru tampak 'membela' Rusia justru menuai kecaman dari publik Amerika Serikat.
Ini menjadi KTT pertama sejak Trump duduk di kursi kepresidenan AS pada Januari 2017, juga perdana sejak Putin menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kedua pada pertengahan tahun 2018 ini.
Meski Trump dan Putin pernah bertemu tatap muka, namun pertemuan mereka hanya memanfaatkan sela forum multilateral seperti KTT G20 Juli 2017 di Jerman dan KTT APEC November 2017 di Vietnam, --tidak seperti di Helsinki di mana lokasi tersebut menjadi tempat pertemuan yang eksklusif.
Advertisement