Liputan6.com, Jakarta - Model Fanny Steffy Burase diketahui sempat bertemu dengan Irwandi Yusuf sebelum Gubernur Aceh tersebut ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Hal tersebut dibenarkan oleh penasihat hukum Steffy Burase, Fahri Timur. Menurut Fahri, pertemuan kliennya dengan Gubernur Irwandi saat itu untuk membahas ajang Aceh International Marathon yang akan digelar di Sabang pada 29 Juli 2018 mendatang.
Advertisement
"Ya kalau bertemu memang ada SK-nya. Kan dia (Steffy) panitia. Bertemunya dalam lingkup umum," ujar Fahri saat dikonfirmasi, Selasa (17/7/2018).
Fahri memastikan, pertemuan antara Steffy Burase dengan Gubernur Irwandi tak ada sangkut pautnya dengan dugaan suap terkait alokasi dana otonomi khusus (otsus) Aceh tahun anggaran 2018.
"Posisi klien kami sebagai apa? Hanya sebatas panitia saja. Klien kami diminta untuk menunjukkan bahwa Aceh itu tidak hanya terkesan konflik saja," kata Fahri.
Menurut Fahri, Steffy Burase dijadikan tenaga ahli dalam ajang tersebut untuk menarik minat masyarakat luar negeri terhadap ajang Aceh International Marathon 2018.
"Klien kami kan memiliki komunitas. Jadi diminta memang untuk mempromosikan ke luar negeri," kata Fahri.
4 Tersangka
Dalam kasus ini, KPK menjerat empat orang tersangka. Gubernur Aceh Irwandi, dua pihak swasta bernama Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri. Mereka diduga sebagai penerima suap. Sedangkan sebagai pemberi suap, KPK menjerat Bupati Bener Meriah Ahmadi.
Bupati Ahmadi diduga memberi suap Rp 500 juta dari total fee Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan infrastrukur yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh tahun anggaran 2018. Pemberian dilakukan Bupati Ahmadi melalui Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri.
Diduga uang suap dari Bupati Ahmadi diperuntukan untuk membeli medali dan pakaian atlet dalam ajang Aceh International Marathon 2018.
Sedangkan Steffy Burase merupakan tenaga ahli dalam event tersebut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement