Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2018 bukan panggung ramah bagi penyerang. Kompetisi ini justru dijadikan ajang unjuk gigi bagi pemain sayap dan gelandang.
Luis Suarez dan Edinson Cavani membentuk duet yang fantastis di lini depan Uruguay. Namun, cedera yang dialami Cavani membuat mereka tidak berdaya di babak perempat final.
Baca Juga
Advertisement
Argentina punya striker terbaik di dunia dalam skuat mereka. Akan tetapi, Jorge Sampaoli tidak bisa menggunakannya secara efektif.
Prancis bisa dibilang memenangi Piala Dunia tanpa kontribusi besar dari stiker utamanya, Olivier Giroud. Bomber Chelsea itu bahkan gagal membuat sebiji pun shot on target di turnamen.
Meskipun begitu, tidak semua striker tampil melempem di Rusia. Ada yang mampu menampilkan permainan terbaiknya selama Piala Dunia.
Berikut ini tiga striker terbaik di Piala Dunia 2018 seperti dilansir Sportskeeda.
Cristiano Ronaldo (Portugal)
Portugal tersingkir di babak 16 besar, tetapi penampilan Cristiano Ronaldo sangat impresif. Dia mencatatkan lebih banyak shot on target dari Harry Kane dan Romelu Lukaku yang maju sampai semifinal.
Ronaldo seorang diri mencuri satu poin dari Spanyol dengan mencetak hat-trick. Ronaldo mencetak empat gol di Rusia dengan satu sundulan, satu kaki kiri dan dua kaki kanan.
Ronaldo akan menjalani kehidupan baru dalam kariernya setelah ia memutuskan pindah ke Juventus pada musim panas.
Advertisement
Harry Kane (Inggris)
Harry Kane mencetak sejarah dengan memenangi Golden Boot atau Sepatu Emas di Piala Dunia 2018. Dengan enam gol, ia berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak dan menyamai rekor bintang Kolombia James Rodriguez di Piala Dunia 2014.
Meskipun begitu, Inggris harus kalah di semifinal oleh Kroasia. Mereka juga takluk oleh generasi emas Belgia dalam perebutan juara ketiga.
Kane memulai turnamen dengan tajam setelah mencetak lima gol dalam dua pertandingan pertama. Dia mencetak brace di pertandingan pertama diikuti hat-trick di pertandingan kedua.
Meski meraih Golden Boot, tidak dapat dimungkiri bahwa mandulnya Kane di babak sistem gugur adalah salah satu alasan tersingkirnya Inggris dari Piala Dunia. Setelah fase grup, Kane hampir tidak memberikan pengaruh apa pun di lapangan. Dia melewatkan beberapa peluang untuk mencetak gol dan tidak bisa menciptakan sesuatu yang berharga untuk timnya.
Romelu Lukaku (Belgia)
Sama seperti Harry Kane, striker Belgia itu gagal mencetak gol setelah babak penyisihan grup. Pemain berusia 25 tahun itu menjalani turnamen luar biasa setelah ia mencetak empat gol dan membuat satu assist. Penampilan terbaiknya terjadi di perempat final melawan Brasil ketika ia dipaksa bermain di sayap kanan karena kebutuhan taktik.
Assist-nya kepada Kevin De Bruyne sangat penting untuk Belgia karena tim asuhan bisa memenangi pertandingan saat berhadapan dengan tim kuat Brasil.
Tidak seperti Kane, tak satu gol Lukaku yang berasal dari penalti. Dia membangun kerja sama yang fantastis dengan Kevin De Bruyne dan Eden Hazard. Meski penampilannya melawan Inggris dan Prancis mendapat kritik, Lukaku masih tetap menjadi striker terbaik di Piala Dunia tahun ini.
Sumber: Bola.net
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement