Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Rabu (18/7/2018) ini. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentan 5.721-5.988.
Pada pra perdagangan saham, IHSG naik 7,36 poin atau 0,13 persen ke posisi 5.868,87. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat 15,41 poin atau 0,26 persen ke level 5.877,31.
Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,26 persen ke posisi 922,98. Seluruh besar indeks saham acuan menghijau.
Pada awal perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.881,06 dan terendah 5.868,83. Ada sebanyak 133 saham menguat dan 43 saham melemah, sementara 96 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.372 kali dengan volume perdagangan saham 345 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 314 miliar.
Investor asing jual saham Rp 40 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.398.
Sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG menguat, kecuali sektor saham barang konsumsi dan infrastuktur yang masing-masing melemah 0,08 persen dan 0,22 persen.
Sektor saham pertambangan naik 1,37 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian oleh sektor saham konstruksi yang menguat 0,77 persen dan sektor saham industri dasar yang naik 0,64 persen.
Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham BIPP naik 30,26 persen ke posisi Rp 99 per saham, saham DSSA menguat 19,37 persen ke posisi Rp 24.500 per saham, dan saham MFMI naik 17,16 persen ke posisi Rp 990 per saham.
Sedangkan saham yang mengalami tekanan terbesar adalah saham PEGE anjlok 10,67 persen ke level Rp 134. Disusul saham INCI melemah 10,08 persen ke level Rp 490 dan saham TRUK turun 10,08 persen ke angka Rp 448.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Analis memperkirakan lagu IHSG berpotensi bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu ini. Kepala Riset PT Narada Capital Kiswoyo Adi memprediksi IHSG menguat hari ini.
"Menguat ya, terutama karena besok juga laporan keuangan dari BNI dan juga BRI. Kisaranya di 5.800 sampai 6.000," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
BACA JUGA
Untuk sentimen eksternal seperti Bank Sentral Amerika (The FED), Kiswoyo mengatakan, IHSG belum terkena dampak yang signifikan.
"Saya rasa The FED belum begitu berdampak ya, karena sebenarnya lebih bergantung kepada indeks Dow Jones. Kalau Dow Jonesnya melemah, ihsg melemah dan begitu sebaliknya," tambah dia.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya turut meramalkan IHSG menguat pada perdagangan saham. William memprediksi IHSG bakal di zona hijau di rentan 5.721-5.988.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa 17 Juli 2018, IHSG melemah 43,65 poin atau 0,74 persen ke posisi 5.861
Pasca pelemahan IHSG, Kiswoyo merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Medco Energi International Tbk (MEDC) dan juga PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Kemudian diikuti William yang memilih saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), serta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Advertisement