Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran calon legislatif (caleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) berakhir Selasa 17 Juli 2018. Setidaknya ada 16 partai politik yang telah mendaftarkan calegnya untuk berkompetisi di Pemilu 2019.
Beberapa minggu sebelum pendaftaran caleg dimulai, santer terdengar deretan nama anggota DPR yang berbondong-bondong hengkang dari partai ke partai lain. Berita kepindahan anggota DPR ke partai lain itu bermula dari Politikus sekaligus anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Siti Hediati Haryadi alias Titeik Soeharto yang pindah ke Partai Berkarya.
Advertisement
Alasan Titiek pindah ke partai besutan adiknya itu karena dia merasa sudah tak lagi sejalan dengan Partai Golkar. Karena itu ia kini maju sebagai caleg Partai Berkarya dari daerah pilihan (dapil) Yogyakarta.
Setelah Titiek, kader PAN Lucky Hakim juga pindah ke Partai Nasdem. Kepindahannya sempat ramai diperbincangkan. Karena Ketua DPP PAN Yandri Susanto sempat mengungkapkan bahwa Lucky 'dibajak' ke Nasdem dengan iming-iming uang Rp 2 miliar untuk pindah menjadi Kader NasDem.
Namun tudingan langsung dibantah Lucky. Menurut dia, kepindahannya dilakukan secara suka rela tanpa mengeluarkan uang sedikit pun. Tidak hanya Lucky yang 'dibajak' oleh NasDem, nama anggota Fraksi PAN Indira Chunda Tita Syahrul juga turut pindah ke partai besutan Surya Paloh itu.
Selain kader PAN, anggota DPR dari Fraksi Hanura juga banyak yang dan memilih pindah ke Partai Nasdem untuk mendaftar sebagai caleg 2019. Di antaranya Arif Suditomo, Fauzi Amro, Rufinus Hotmaulana, Dossy Iskandar, hingga Dadang Rusdiana.
Konflik Hanura
Diketahui, Partai Hanura memang tengah berkonflik dan terbagi menjadi dua kubu, yakni kubu Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dan kubu Ketua Umum Daryatmo. Dari perpecahan itu sempat ada upaya islah dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) yang memutuskan Hanura untuk kembali pada formasi awal saat dipimpin OSO dengan Sekjenya Syarifuddin Sudding.
Kubu Daryatmo tidak terima dengan putusan itu. Hingga akhirnya, sejumlah kader di kubu Daryatmo berbondong-pondok pindah gerbong ke Nasdem karena merasa tak nyaman dengan kepemimpinan OSO.
"Kan butuh kenyamanan. Politisi itu kan dipilih masyarakat, punya kedudukan kuat di masyarakat, tapi kalau tiba-tiba kita misalkan di DPP, sebagai petinggi partai dianggap engga punya peran apa-apa, digoblok goblokin siapa yang tahankan," kata Dadang Rusdiana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Selain kader PAN dan Hanura, anggota DPR dari lain seperti Okky Asokawati dari PPP, Krisna Mukti dari PKB juga keluar dari partainya untuk jadi caleg dari Partai Nasdem. Deretan nama yang pindah ke Nasdem itu juga sudah dibenarkan Sekjen Partai Nasdem Jhonny G Plate.
"Waktu itu enggak ribut-ribut kenapa sekarang kok ribut-ribut. Sekarang ada juga banyak bergabung di antaranya Lucky Hakim. Ya dia memang sudah jadi anggota Nasdem cukup lama, dari awal tahun, krisna Mukti, Bu Okky Asokawati, ada banyak," kata Plate, Selasa 17 Juli 2018.
Partai Gerindra juga ditinggal empat kadernya. Mulai dari Sri Wulan, Roberth Rouw, Rita Zahara, Sjachrani Mataja. Namun belum diketahui ke mana empat anggota Fraksi Gerindra itu pindah.
"Kalo enggk salah wulan dari Jateng ada. Syahrani Mataja dari kalimantan ada. Kemudian Robert dari Papua ada. Tiga, empat orang dari Riau kalau engga salah Rita. Tapi saya takut salah ya. Itu perkembangan kemarin. Engga tahu kalau hari ini berubah kembali. Karena kita daftar baru hari ni," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement