Liputan6.com, Jakarta - Kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 pada 15 Februari hingga 23 Juni 2018 menjadi faktor pendorong banyaknya iklan politik di televisi. Pemilihan pemimpin di berbagai daerah yang dilakukan secara serentak berhasil menambah ramainya periklanan politik yang ditayangkan di TV nasional.
Di antara televisi, Pilkada ini banyak berpengaruh ke penyelenggara stasiun televisi berita, yakni TVOne, Kompas TV dan Metro TV. Sebagai juara, Kompas TV mendapat pemasukan signifikan. Sementara provinsi paling seru pertarungan iklannya adalah Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari keterangan tertulis, Adstensity yang merupakan produk monitoring iklan televisi milik PT SIGI Kaca Pariwara, Rabu (18/7/2018), pada periode kampanye pilkada 2018, total belanja iklan pilkada di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp 29,02 miliar.
Meski tak bisa dibandingkan secara diametral, tapi Pilkada tahun ini volume iklannya masih kalah dengan Pilkada 2017, terutama karena ada Pilkada Gubernur DKI Jakarta yang seperti berasa Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Secara persentase belanja iklan pada periode pilkada tahun ini turun 32,68 persen dari total belanja iklan pilkada 2017 yang mencapai Rp 43,10 miliar," tulis keterangan tersebut.
Tidak seperti iklan pilkada 2017 yang ditayangkan di 13 stasiun TV nasional saat periode kampanye dilangsungkan, iklan pilkada selama periode kampanye pilkada 2018 Kompas TV menjadi stasiun TV yang paling besar pendapatannya dari iklan pilkada 2018, mengungguli posisi TV One dan Metro TV yang pada kampanye pilkada 2017 menempati posisi ke-1 dan ke-2 stasiun TV berpenghasilan terbesar dari iklan pilkada 2017.
Jumlah Titik Iklan
Menempati posisi pertama, Kompas TV menayangkan 248 titik iklan pilkada 2018 dan memperoleh pendapatan total Rp 9,01 miliar. Stasiun televisi ke-2 yang mendapat pemasukan terbesar dari iklan pilkada 2018 adalah TV One dengan Rp 7,67 miliar.
Posisi ke-3, Metro TV menjadi stasiun TV yang menayangkan titik iklan pilkada paling banyak, yaitu 290 titik iklan dan mendapatkan revenue sebesar Rp 7,47 miliar. Posisi ke-4 diraih TVRI dengan pendapatan yang terpaut jauh yaitu Rp 2,73 miliar.
Selanjutnya adalah stasiun televisi dari Trans Corp, yakni Trans 7 dan Trans TV dengan pendapatan iklan pilkada masing-masing sebesar Rp 1,12 miliar dan Rp 920 juta. Kemudian disusul oleh Net TV dan Global TV dengan pendapatan iklan berturut-turut sebesar Rp 60 juta dan Rp 40 juta.
Apabila dilihat dari market share atau pembagian pasarnya, dari total keseluruhan belanja iklan pilkada 2018, maka 31,03 persen di antaranya diraih oleh Kompas TV. Selanjutnya, sebesar 26,43 persen diraih oleh TV One dan 25,74 persen untuk Metro TV.
TVRI di urutan berikutnya dengan market share 9,42 persen. Sedangkan, sisanya dimiliki oleh Trans 7, Trans TV, Net TV dan Global TV dengan persentase masing-masing secara berurutan yaitu 3,86 persen, 3,17 persen, 0,21 persen dan 0,14 persen.
Advertisement