Liputan6.com, Jakarta Ulasan ini dibuat berdasarkan hasil salah satu proyek penelitian yang dilakukan oleh National Geographic. Proyek tersebut bernama Woman of Impact, sebuah proyek yang fokus mengulas hal-hal unik dan inspiratif yang dilakukan para wanita. Situs tersebut menjelaskan bahwa terdapat sebuah kuil yang ada di Mesir, tepatnya di bawah tebing-tebing curam Deir el Bahri yang mengungkapkan salah satu pemerintahan paling luar biasa dalam sejarah Mesir.
Kuil yang dikenal sebagai Kuil Hatshepsut tersebut memiliki pijakan teras yang indah, pilar-pilar yang menonjol dan relief berlatar belakang gurun. Hal tersebut menjadikannya sebagai salah satu mahakarya arsitektur paling mencolok di dunia. Namun, di balik itu semua terdapat fakta unik yang menarik untuk diketahui.
Melansir dari msn.com, kuil tersebut ternyata menjadi simbol kesuksesan pemerintahan seorang Ratu Mesir Kuno bernama Hatshepur. Ia adalah putri tertua Raja Thutmose I dan menjadi ratu pada kerajaan tersebut selama dinasi ke-18 setelah kematian suaminya, Thutmose II. Ia menjadi perempuan pertama Mesir Kuno yang mengadopsi gelar firaun dan memerintah selama lebih dari dua dekade.
Baca Juga
Advertisement
Pemerintahan Perempuan Paling Maju Sepanjang Sejarah
Para egiptologis menyatakan bahwa pemerintahan Hatshepsut merupakan yang paling maju dibandingkan penguasa wanita lainnya. Hubungan internasional yang maju dan tingkat ekonomi yang stabil membawa Mesir menjadi kerajaan yang sangat kuat.
Bukti kesuksesan Hatshepsut tersebut masih dapat kita lihat sampai sekarang, membentang dari Nubia sampai ke Beni Hasan. Di Thebes, ia mendirikan obelisk yang menjulang tinggi dan membangun jalan untuk menghormati Amun, raja para dewa sekaligus pelindung firaun. Patung-patung yang dihasilkannya juga mengalami evolusi. Dirinya digambarkan dengan tubuh tubuh laki-laki lengkap dengan ciri khas firaun, seperti jenggot, rok shendyt dan kain kepala yang mendeklarasikan kekuasaan.
Dikenal sebagai Holy of Holiest, kuil tersebut dihiasi dengan adegan-adegan yang terjadi pada masa pemerintahannya dan juga terdapat tempat pemujaan untuk para dewa seperti Hathor sang dewi kesuburan dan Re sang dewa matahari.
Kejayaan Firaun Wanita
Penghancuran Bukti Kejayaan oleh Sang Anak
Hatshepsut meninggal pada 1458 SM dan dimakamkan di Lembah Para Raja. Meskipun ia sudah berusaha keras untuk dapat dikenang setelah kematiannya, namun Thutmose III putranya melakukan kampanye pembersihan yang melenyapkan bukti-bukti kejayaan tersebut pada dua puluh tahun kemudian.
Ia menghancurkan patung-patung Hatshepsut, merusak gambar-gambarnya dan menghapus berbagai ornamen lain. Aksi tersebut diklaim sebagai tindakan balas dendam dan memuluskan langkahnya naik ke atas tahta. Namun, klaim-klaim tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya karena tidak ditemukan sumber yang akurat.
Ekspedisi Mesir dari Museum Seni Metropolitan kemudian menggali fragmen patung-patung yang telah hancur tersebut di depan kuil.
Waktu Kunjungan Terbaik
Kuil tersebut dapat dikunjungi dari pukul 9 pagi sampai 5 sore sepanjang tahun. Kuil Hatshepsut merupakan salah satu dari sekian banyak keajaiban arkeologi yang dipelihara oleh situs warisan dunia UNESCO.
Anda dapat tinggal di area sekitar selama beberapa hari dan mengunjungi makam-makan yang ada di Lembah Para Raja yang tersebar di Kompleks Kuil Karnak. Anda juga dapat mencoba untuk menyaksikan indahnya matahari terbenam dari Kuil Luxor.
Selain itu, apabila Anda ingin berkunjung ke sana tapi mengindari keramaian pengunjung, maka Anda dapat berkunjung ke sana pada saat musim panas, mulai dari bulan Mei sampai September. Namun, apabila Anda tidak sanggup menahan suhu panas khas Mesir, maka Anda dapat pergi pada musim dingin, dengan risiko akan menjumpai lebih banyak pengunjung.
(kiki novilia)
Advertisement