Polri Bantah Bahctiar Nasir yang Sebut Kapolri Setuju Sistem Khilafah

Menurut Setyo apa yang disampaikan Bachtiar Nasir soal sistem negara tidak sesuai dengan pernyataan Kapolri.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 18 Jul 2018, 16:23 WIB
Ketua GNPF‎-MUI Bachtiar Nasir tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar, Rabu (1/2). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian merasa tidak nyaman terhadap Ustaz Bachtiar Nasir. Sebab, Bachtiar dianggap memelintir pernyataan Tito terkait sistem khilafah islamiyah.

"Intinya adalah beliau (Tito) merasa tidak pernah menyatakan itu, tapi dikatakan lain," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/7/2018).

Setyo menuturkan, apa yang disampaikan Bachtiar Nasir soal sistem negara tidak sesuai dengan pernyataan Tito.

"Orang melintir itu bagaimana coba? Silahkan mereka nilai apa. Yang jelas Kapolri tidak nyaman yang menyatakan bahwa Kapolri mendukung khilafah, itu enggak pernah," ucap Setyo.


Kutip Kapolri

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengikuti raker dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6). Rapat membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Tito saat berpidato dalam acara Silaturahmi Nasional Dai Kamtibmas menyinggung soal ceramah Bachtiar Nasir yang viral di kalangan simpatisan HTI.

Menurut Bachtiar, Indonesia saat ini harus menerapkan sistem khilafah. Sebab, sistem tersebut yang dianggap paling pas di Indonesia. Sementara sistem liberal dinilai dapat memicu perpecahan dan kehancuran negara.

Tito mengatakan, Bachtiar mengaku telah berdiskusi dengan dirinya dan menyetujui sistem khilafah berlaku di Indonesia. Padahal Tito mengklaim dirinya tidak pernah menyatakan hal tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya