Liputan6.com, Serang - Tim Dishidrosal TNI AL menurunkan peralatan Multi Beam Echo Sounder (MBES), untuk menginvestigasi kebocoran pipa gas bawa laut milik PT CNOOC.
"Ketua tim Mayor Laut (E) Cecep Kurniawan, selaku Komandan Unit Hidros, beserta enam orang personel," kata Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki, Komandan Lanal Banten, Rabu (18/07/2018).
Advertisement
Tim itu akan mengumpulkan data batimetri, anomali kemagnetan, dan profil dasar laut, hingga pengamatan pasang surut air laut serta pengolahan data lapangan.
Kebocoran terjadi sejak 9 Juli 2018 lalu. Akibat kebocoran selama sembilan hari, suplai gas yang dipasok ke satu turbin pembangkit listrik milik PLTUG Cilegon disetop.
Guna mengamankan dan mempercepat penyidikan, sejumlah kapal milik TNI AL dikerahkan untuk melakukan pengamanan dan membantu investigasi.
Sejumlah kapal juga melakukan pengamanan 24 jam di sekitar lokasi kebocoran pipa gas. "Area tersebut adalah alur pelayaran yang cukup ramai dan juga merupakan area penangkapan ikan tradisional," terang Eko.
Penyebab Teridentifikasi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku telah menemukan penyebab putusnya pipa gas bawah laut milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) yang terbentang dari terminal gas Pabelokan ke Cilegon.
Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengatakan, putusnya pipa gas bawah laut akibat jangkar kapal yang menyangkut pipa.
"Pipa itu putus, karena ada dugaan kapal ada di dekat situ jaraknya 60 meter," kata Soerjaningsih, di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement